Ambon (Antara Maluku) - Mega proyek infrastruktur telekomunikasi berupa pembangunan serat optik (Palapa Ring) yang menghubungkan provinsi Maluku dan Papua akan dikerjakan.
"Tender pekerjaannya sudah dilakukan dan ditetapkan tiga pemenang, masing-masing The American Telephone and Telegraph Company (AT&T) asal Amerika dan dua perusahaan dari Jepang yakni Mitsubishi Corporation dan NIC," kata Manajer Area Network (Arnet) Ambon, yang membawahi provinsi Maluku dan Maluku Utara, Lonely Simanjuntak, di Ambon, Rabu.
Kendati penetapan pemenangnya akan dilakukan Direksi PT. Telkom, tetapi menurutnya, pekerjaan sudah mulai dikerjakan akhir tahun 2012 dan diharapkan rampung di tahun 2013 mendatang.
Menurutnya, kabel serat optik akan ditarik dari Bitung (Sulawesi Utara) - Ambon serta Bitung - Jayapura, secara paralel.
"Jadi jaringan kabelnya tidak lagi secara serial seperti rencana sebelumnya yakni Bitung - Jailolo (Maluku Utara) - Ambon dan kendari (Sulawesi Tenggara), tetapi sistemnya paralel yakni Bitung - Ambon dan Bitung - Jayapura," katanya.
Pemasangan jaringan serat optik yang sebagian besar menggunakan kabel bawah laut tersebut, tandasnya, menggunakan sistem atas - bawah, guna menghindari gangguan jaringan. "jadi jika terjadi gangguan pada sistem atas, maka bisa dilayani jaringan bawah, atau sebaliknya," tandasnya.
Dia mengakui, pembangunan proyek palapa ring untuk Maluku dan Papua akan menjadikan dua provinsi ini sebagai ciber city, atau setara dengan provinsi lainnya di Pulau jawa, Sumatera dan Sulawesi.
"Jika proyek Palapa Ring rampung maka jaringan telekomunikasi di Maluku dan Papua sudah menggunakan kecepatan tinggi atau pita lebar untuk semua jenis telekomunikasi, dengan tingkat kecepatan mencapai 12 giga bait per detik (gbps), sedangkan saat ini baru tiga gbps," katanya.
Khusus di Maluku, titik akhir jaringan kabel bawah laut yang disambungkan dari Bitung yakni pada daerah tersili di Desa Passo, kemudian dipasang ring untuk masuk ke pusat kota Ambon, dengan menggunakan kabel pendek untuk koneksitasnya.
Sedangkan untuk Masohi, ibu kota kabupaten Maluku Tengah, Pulau Saparua serta Bula (Seram Bagian Timur) juga akan disambungkan dengan kabel bawah laut dari Ambon.
"Kami berharap Direksi PT. Telkom secepatnya dapat menetapkan pemenang mega proyek ini, sehingga sudah bisa dikerjakan dalam satu atau dua bulan mendatang," katanya.
Proyek Palapa Ring adalah pembangunan tulang punggung (backbone) serat optik yang diinisiasi Pemerintah terdiri atas 35.280 kilometer serat optik bawah laut, dan 21.708 kilometer serat optik bawah tanah. Proyek ini membentuk tujuh cincin melingkupi 33 provinsi dan 460 kabupaten di seluruh Indonesia.
Palapa Ring juga diharapkan akan meningkatkan jumlah titik akses ke jaringan untuk mendukung peluang persaingan dan prospek bisnis di wilayah-wilayah terbelakang di Indonesia.
Program ini akan menyediakan teknologi komunikasi yang lebih efisien, aman dan berdaya jangkau luas bagi sektor publik maupun pemerintahan.
Khusus Palapa Ring Tahap II di kawasan timur Indonesia diperkirakan akan menelan investasi sebesar Rp2,4 triliun dengan panjang serat optik sekitar 4.000 km.
Rute yang akan dilalui yakni Manado, Ternate, Halmahera, Ambon, Fak-fak, Timika, hingga Sorong.