Ternate (ANTARA) - Tim Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset & Teknologi berkoordinasi ke manajemen NHM mengajak bekerja sama mengembangkan program Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA).
Widyabasa Ahli Muda Kantor Bahasa Malut, Noormala dihubungi, Senin mengatakan tujuan utama program ini adalah meningkatkan fungsi Bahasa Indonesia untuk kemudian dapat ditingkatkan lagi fungsinya menjadi bahasa internasional, di mana penutur bukan saja orang Indonesia namun juga para WNA dapat belajar Bahasa Indonesia.
"Kami lihat di Maluku Utara ini ada tiga sasaran, pertama, untuk mahasiswa asing yang terpusat khususnya di Kota Ternate yang dikomunikasikan dengan pihak universitas, kedua, untuk wisata mancanegara yang dikomunikasikan dengan Pemerintah Daerah dalam hal ini Dinas Pariwisata dan tenaga kerja asing," katanya.
Noormala menyebutkan, dalam rangka internasionalisasi Bahasa Indonesia, maka Tim Kantor Bahasa mencoba menginventarisasi lembaga-lembaga yang mempekerjakan orang asing.
Bahkan, sudah dilihat hampir semua kabupaten/kota dan saat ini telah koordinasi yang sudah dijalankan sejauh ini yang pertama adalah di IWIP, dan kedua di Obi dengan dua perusahan besar yakni Harita dan Trimegah. Kunjungan kali ini ke NHM di Kabupaten Halmahera Utara adalah jadwal berikutnya.
"Setelah kami mencari informasi ke Disnakertrans Provinsi Malut, mereka menyampaikan bahwa di NHM juga ada Tenaga Kerja Asing (TKA). Maka kami mencoba memfasilitasi dan memastikan bahwasannya TKA ini sudah mendapatkan fasilitas dari Kantor Bahasa. Hal ini agar kami dapat sampaikan ke Pusat bahwa sudah kami jalankan di daerah," katanya.
Noormala juga menambahkan para pelajar akan dibimbing oleh pengajar yang kompeten dan berpengalaman dalam pengajaran BIPA. Mereka memiliki kesempatan untuk mempraktikkan keterampilan berbahasa Indonesia tidak hanya di dalam kelas, tetapi juga di luar kelas.
"Kami bisa memfasilitasi tim pengajar di NHM agar dapat menyesuaikan dengan metode-metode pengajaran sesuai tingkat kemahiran agar lebih tepat. Selain itu apabila pelajar membutuhkan sumber-sumber pembelajaran, kami juga dapat memfasilitasi itu," ujarnya.
Sementara itu, Deputy Manager Hubungan Industrial Ilma Ramadhany Baay dihubungi mengatakan, sehubungan dengan beberapa hal yang dihadapi pada tahun 2020 terkait proses divestasi dan pandemi Covid-19 sehingga proses in-house training Bahasa Indonesia sempat ditiadakan sehingga setiap TKA harus belajar Bahasa Indonesia secara langsung di lapangan.
"Kami sudah pernah melakukan pelatihan di Pusat Pelatihan NHM di Gosowong, baik Bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris kepada karyawan atau mitra kerja NHM untuk mempermudah komunikasi antar pekerja," ujar Ilma.
Sehingga, pihaknya akan koordinasikan dengan departemen HR/IR untuk perencanaan pelatihan Bahasa Indonesia untuk TKA yang dilaksanakan secara terjadwal serta berkelanjutan ke depan karena pelatihan ini penting untuk membangun koordinasi yang baik antar pekerja nasional dan TKA di lingkungan kerja NHM.
Selain itu juga mempromosikan penggunaan Bahasa Indonesia. Di akhir pertemuan Tim Kantor Bahasa menyerahkan beberapa buku pembelajaran ke NHM agar dibagikan kepada karyawan asing untuk dapat dipelajari.