Ambon (Antara Maluku) - Kabid Humas Polda Maluku AKBP Hassan Mukadar menyatakan demam geng motor sejauh ini belum merambah ke tengah masyarakat khususnya kalangan pemuda dan remaja di Kota Ambon.
"Demam geng motor ini cenderung lebih banyak muncul di kota-kota besar di Tanah Air," katanya di Ambon, Senin.
Ia menjelaskan, kumpulan pemuda atau remaja yang membentuk geng tertantu dan melakukan sejumlah aktivitas seperti balap liar hingga modus yang mengarah pada tindakan kriminal sudah terjadi di beberapa kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Makassar.
Tindakan kriminal itu termasuk perkelahian, pencurian dan perampokan atau kejahatan lain yang dilakukan secara terorganisir.
"Aparat kepolisian di jajaran Polda Sulsel bahkan sudah menemukan oknum yang mengkoordinir anak-anak geng motor, dan warga yang merasa kesal melakukan perlawanan," katanya.
Hassan mengatakan, Ambon adalah Ibu Kota Provinsi Maluku yang relatif kecil luas wilayahnya sehingga tidak ada yang namanya demam geng motor di daerah ini.
"Kalau balapan liar yang dilakukan kalangan remaja atau pemuda di sini memang ada, namun kemunculannya secara sporadis dan tidak ada pihak atau oknum tertentu yang mengatur atau mengkoordinir mereka," katanya.
Meski aparat kepolisian melakukan sosialisasi hingga tindakan razia, aksi balap liar masih saja terjadi dan biasanya dilakukan saat tengah malam dan sudah sering menelan korban jiwa atau luka-luka akibat kecelakaan.