Ternate (ANTARA) - Direktorat Lalu Lintas dan Direktorat Samapta Polda Maluku Utara (Malut) menurunkan personel untuk mengatur lalu lintas karena tingginya arus lalu lintas di sekitar Kota Ternate pada setiap menjelang waktu buka puasa sehingga menimbulkan kemacetan di beberapa titik.
Kabid Humas Polda Malut, AKBP Bambang Suharyono di Ternate, Sabtu, menyatakan peningkatan pengaturan lalu lintas dilakukan selama bulan Ramadhan guna mengantisipasi serta mengurangi kemacetan yang sering terjadi menjelang buka puasa.
Bahkan, pewarta ANTARA di lapangan melaporkan, terlihat banyak masyarakat berbondong-bondong menuju tempat-tempat penjualan takjil pada setiap menjelang waktu berbuka puasa.
Upaya pengaturan lalu lintas bertujuan untuk menciptakan kenyamanan bagi masyarakat serta mencegah kemacetan akibat peningkatan aktivitas tersebut.
Ia berharap upaya antisipasi yang dilakukan dapat memperlancar arus lalu lintas dan memberikan rasa aman serta nyaman bagi masyarakat dalam menjalani ibadah puasa.
"Dengan peningkatan pengaturan lalu lintas, situasi kemacetan di Kota Ternate diharapkan dapat diminimalkan, sehingga ibadah puasa dapat dijalankan dengan tenang dan lancar," ujarnya.
Sebelumnya, personel Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Malut melakukan sosialisasi dan melakukan teguran kepada pengendara roda dua maupun roda empat pada hari pertama dan kedua dalam Operasi Keselamatan Kie Raha 2024.
Kabid Humas Polda Malut AKBP Bambang Suharyono mengakui, sosialisasi serta teguran menjadi langkah awal untuk meminimalisir angka kecelakaan dan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berlalulintas.
Kegiatan ini juga merupakan Operasi Cipta Kamseltibcarlantas yang di laksanakan selama 14 hari dimulai dari tanggal 4-17 Maret 2024 serentak di seluruh Indonesia. Operasi ini bertujuan untuk meningkatkan kedisiplinan masyarakat dalam berkendara sehingga terhindar dari kecelakaan.ujar kabid
Diungkapkannya, kegiatan kali ini berfokus pada kegiatan prevemtif, preventif, serta teguran.Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk mengurangi risiko kecelakaan.
Dalam operasi ini ada beberapa sasaran operasi diantaranya mengemudi sambil menggunakan ponsel, pengendara di bawah umur, berboncengan lebih dari 1 orang, tidak menggunakan helm berstandar SNI, berkendara dalam pengaruh alkohol, melawan arus, tidak menggunakan sabuk pengaman, melebihi batas kecepatan serta kendaraan yang menggunakan knalpot brong.
Dengan adanya operasi ini diharapkan dapat mengurangi angka kecelakaan serta memperbaiki budaya berlalu lintas yang lebih aman dan tertib di wilayah Kota Ternate.