Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Alue Dohong mengatakan Indonesia telah menorehkan sejumlah keberhasilan dalam upaya menjaga keanekaragaman hayati, salah satunya terlihat dengan kelahiran spesies badak sumatra (Dicerorhinus sumatrensis).
"Telah banyak keberhasilan ditunjukkan Indonesia dalam berbagai upaya mencegah kepunahan tersebut. Pada tahun 2023, misalnya, Indonesia menjadi perhatian dunia karena kelahiran dua individu badak sumatra di Suaka Rhino Sumatera Taman Nasional Way Kambas," ujar Wamen LHK Alue Dohong ketika membuka Pekan Keanekaragaman Hayati di Jakarta, Rabu.
Alue mengatakan keberhasilan reproduksi spesies badak sumatra itu secara semi alami membuktikan habitat satwa yang masuk dalam kategori kritis terancam punah di daftar merah IUCN tersebut dalam kondisi terjaga dengan sumber makanan yang cukup.
Sejak dimulainya program pengembangbiakan semi alami di Suaka Rhino Sumatera, telah lahir lima individu badak sumatra yang disebut Alue sebagai sebuah prestasi global ditorehkan oleh Indonesia.
Baca juga: Wamen LHK tekankan pentingnya sistem pemantauan hutan dalam forum PBB
"Juga menguatkan optimisme bagi kelanjutan program konservasi spesies endemik dan langka ini dalam jangka panjang," ujarnya.
Dia menyampaikan harapan konservasi spesies di Tanah Air akan terus meningkat terutama dengan perkembangan teknologi asistensi reproduksi bagi satwa-satwa terancam punah, mendorong penambahan tingkat kelahirannya.
Selain itu, terdapat pula upaya biobanking atau bank hayati untuk mengumpulkan materi genetik spesies liar yang terancam punah.
Dalam upaya konservasi, dia juga menekankan pentingnya menjaga kelestarian ekosistem atau habitat dari para satwa tersebut
Alue menyatakan keberlanjutan dari satwa-satwa endemik Indonesia sangat bergantung pada keberlanjutan ekosistem di mana hewan tersebut. Jika habitatnya rusak maka akan menjadi ancaman bagi upaya konservasi yang dilakukan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Wamen LHK: Indonesia toreh beragam keberhasilan cegah kepunahan satwa