Keterangan tertulis yang diterima dari UINSA Surabaya, Minggu, menyebutkan bahwa pemuda asal Somalia itu menyelesaikan tugas akhir berjudul "Enhancing Supply Chain Efficiency from Indonesia to Somalia in Urban Logistics" dengan dosen penguji yakni Dr.Eng. Anang Kunaefi, M.Kom dan Khalid, M.Kom dengan supervisor Dr. Yusuf Amrozi, M.MT dan M. Yasin, M.Kom.
Dalam Tugas Akhirnya, Abdir mengangkat proses perdagangan sarung Indonesia asal Gresik yang merupakan produksi PT. BHS dari Indonesia ke Somalia, yang ternyata sudah puluhan tahun industri sarung dari Indonesia itu dapat meningkatkan daya saing di pasar internasional.
Menurut dia, Somalia itu boleh dibilang 100 persen berpenduduk Muslim dan sarung memang digunakan setiap hari, baik untuk ibadah atau dipakai keseharian.
Dalam penelitiannya terkait perdagangan luar negeri, Abdir menilai perdagangan dengan pola manajemen rantai pasok yang baik dapat memangkas biaya, dan meningkatkan efisiensi di sepanjang rantai pasokan (supply chain).
Ia mengatakan, produsen mampu menempatkan positioning yang kuat, menjamin keberlanjutan, mampu memanfaatkan teknologi, dan mempertahankan standar kualitas yang tinggi sehingga mendorong pertumbuhan dan ketahanan jangka panjang bisnis kedua negara ini.
"Struktur sistem rantai pasok adalah bagaimana mendapatkan bahan baku, memproduksi barang, dan mendistribusikannya secara efisien dengan melibatkan berbagai mitra di sepanjang rantai pasok. Untuk memotong biaya dan mempersingkat lead time, inefisiensi harus diatasi, terutama dalam manajemen persediaan dan logistik," ujarnya.
Menurut Abdir, kunci untuk meningkatkan transportasi logistik antara Indonesia dan Somalia terletak pada pemahaman dan pemanfaatan istilah yang diakui secara internasional, yang dalam hal ini menggunakan terminologi Incoterms.
"Kedua belah pihak harus mengadopsi persyaratan yang jelas dan standar dalam hal kontrak penjualan mereka untuk menggambarkan tanggung jawab, biaya, dan alokasi risiko, sehingga memastikan perdagangan internasional tersebut dapat lancar dan efisien," katanya.
Selaku penguji, Dr. Anang yang lulusan Kumamoto University Jepang ini menyambut baik kelulusan mahasiswa luar negeri pada Prodi Sistem Informasi (SI) ini.
"Insya-Allah, tahun ajaran baru ada empat mahasiswa asing yang kuliah di Prodi SI," kata Sekretaris Program Studi Sistem Informasi ini.
Dalam beberapa tahun ini, sejumlah mahasiswa asing dari beberapa benua telah menapaki perkuliahan di UINSA baik pada jenjang sarjana maupun pascasarjana. Salah satunya Abdirrihim dan kawan-kawannya asal Somalia ini.
"Empat tahun tinggal di Indonesia dia telah cakap berbahasa Indonesia. Dia senang dengan kuliner Jawa Timur, serta telah berkunjung ke objek wisata di Jatim dan sekitarnya," katanya.
Manfaat dari kerja praktik/magang dan penelitian di PT. Behaestex Gresik ini mendorong Abdir juga turut mengirim atau berjualan produk sarung dan lainnya ke negara asalnya.
Dalam Tugas Akhirnya, Abdir mengangkat proses perdagangan sarung Indonesia asal Gresik yang merupakan produksi PT. BHS dari Indonesia ke Somalia, yang ternyata sudah puluhan tahun industri sarung dari Indonesia itu dapat meningkatkan daya saing di pasar internasional.
Menurut dia, Somalia itu boleh dibilang 100 persen berpenduduk Muslim dan sarung memang digunakan setiap hari, baik untuk ibadah atau dipakai keseharian.
Dalam penelitiannya terkait perdagangan luar negeri, Abdir menilai perdagangan dengan pola manajemen rantai pasok yang baik dapat memangkas biaya, dan meningkatkan efisiensi di sepanjang rantai pasokan (supply chain).
Ia mengatakan, produsen mampu menempatkan positioning yang kuat, menjamin keberlanjutan, mampu memanfaatkan teknologi, dan mempertahankan standar kualitas yang tinggi sehingga mendorong pertumbuhan dan ketahanan jangka panjang bisnis kedua negara ini.
"Struktur sistem rantai pasok adalah bagaimana mendapatkan bahan baku, memproduksi barang, dan mendistribusikannya secara efisien dengan melibatkan berbagai mitra di sepanjang rantai pasok. Untuk memotong biaya dan mempersingkat lead time, inefisiensi harus diatasi, terutama dalam manajemen persediaan dan logistik," ujarnya.
Menurut Abdir, kunci untuk meningkatkan transportasi logistik antara Indonesia dan Somalia terletak pada pemahaman dan pemanfaatan istilah yang diakui secara internasional, yang dalam hal ini menggunakan terminologi Incoterms.
"Kedua belah pihak harus mengadopsi persyaratan yang jelas dan standar dalam hal kontrak penjualan mereka untuk menggambarkan tanggung jawab, biaya, dan alokasi risiko, sehingga memastikan perdagangan internasional tersebut dapat lancar dan efisien," katanya.
Selaku penguji, Dr. Anang yang lulusan Kumamoto University Jepang ini menyambut baik kelulusan mahasiswa luar negeri pada Prodi Sistem Informasi (SI) ini.
"Insya-Allah, tahun ajaran baru ada empat mahasiswa asing yang kuliah di Prodi SI," kata Sekretaris Program Studi Sistem Informasi ini.
Dalam beberapa tahun ini, sejumlah mahasiswa asing dari beberapa benua telah menapaki perkuliahan di UINSA baik pada jenjang sarjana maupun pascasarjana. Salah satunya Abdirrihim dan kawan-kawannya asal Somalia ini.
"Empat tahun tinggal di Indonesia dia telah cakap berbahasa Indonesia. Dia senang dengan kuliner Jawa Timur, serta telah berkunjung ke objek wisata di Jatim dan sekitarnya," katanya.
Manfaat dari kerja praktik/magang dan penelitian di PT. Behaestex Gresik ini mendorong Abdir juga turut mengirim atau berjualan produk sarung dan lainnya ke negara asalnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Mahasiswa asing UINSA asal Somalia teliti sarung Indonesia