Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 tetap terjaga di kisaran 5,2 persen.
Ia menilai di tengah ketidakpastian ekonomi global, perekonomian Indonesia sepanjang 2024 masih mencerminkan ketahanan dan daya saing dengan tetap tumbuh solid 4,95 persen (yoy) pada triwulan III 2024. Capaian ini lebih tinggi dibandingkan beberapa negara lain, seperti Thailand dan Korea Selatan.
”Ekonomi Indonesia pada tahun 2025, mudah-mudahan kita juga bisa mempertahankan sekitar 5,2 persen. Tahun lalu ini kita membuat beberapa program menjelang Natal seperti Nasional Hari Belanja Online atau Harbolnas, Belanja di Indonesia Aja (BINA), program diskon dan program stabilisasi harga pangan,” ungkap Airlangga dalam acara Business Competitiveness Outlook 2025, dikutip di Jakarta, Selasa.
Berbagai program akhir tahun yang digalakkan Pemerintah tersebut mampu mencapai target yang impresif mulai dari transaksi Harbolnas mencapai Rp31,2 triliun atau meningkat sebesar 21,4 persen dari tahun 2023, transaksi BINA mencapai Rp25,4 triliun atau meningkat 15,5 persen dari tahun 2023, serta tansaksi EPIC Sale mencapai Rp14,9 triliun atau meningkat 14,9 persen dari tahun 2023.
Selanjutnya, Airlangga menyampaikan bahwa untuk menjaga momentum pertumbuhan agar tetap berlanjut, maka Pemerintah telah mengeluarkan juga berbagai Paket Stimulus Ekonomi yang telah dirilis di akhir tahun 2024.
Stimulus tersebut diberikan kepada berbagai kelas masyarakat untuk menjaga momentum daya beli masyarakat dan meningkatkan daya saing usaha, berupa bantuan pangan/beras 10 kg per bulan untuk 16 juta keluarga penerima manfaat (KPM), diskon listrik 50 persen selama 2 bulan, hingga PPN DTP properti, otomotif, dan insentif PPh 21 untuk sektor padat karya.
Ke depan, Presiden Prabowo Subianto telah menargetkan pertumbuhan ekonomi agar mampu mencapai angka 8 persen dengan mengoptimalkan berbagai sektor potensial.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto juga telah mencanangkan 17 Program Prioritas mulai dari swasembada pangan, energi, pengentasan kemiskinan, hingga perbaikan sistem pendapatan negara.
Selain itu, dalam kurun waktu Pemerintahan yang baru berjalan saat ini, sejumlah capaian juga telah terwujud seperti bergabungnya Indonesia dalam BRICS hingga pelaksanaan Program Makanan Bergizi.
Lebih lanjut, Pemerintah juga mengoptimalkan upaya hilirisasi agar dapat menjadi salah satu langkah strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi tersebut.
Hilirisasi telah terbukti berbuah manis bagi perekonomian nasional, seperti produk nikel pada 2023 yang diekspor hingga 33,52 miliar dolar AS atau meningkat 745 persen dibandingkan tahun 2017 yang hanya 4 miliar dolar AS.
Upaya hilirisasi tersebut tidak hanya menciptakan nilai tambah tetapi juga memperkuat daya saing di pasar global.
Selain itu, potensi besar dalam mendorong hilirisasi juga dapat dilakukan pada Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) seperti Gresik, Kendal, dan Galang Batang yang telah menunjukkan dampak nyata peningkatan nilai tambah ekonomi.
Selama 2024, KEK telah berhasil menghimpun investasi hingga Rp82,6 triliun dan juga mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 42.930 orang.
”Perjalanan kita meraih pertumbuhan 8 persen dalam 5 tahun ke depan dan visi Indonesia Emas 2045 memerlukan komitmen bersama. Dengan kolaborasi yang erat antara Pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat, kita dapat mengubah berbagai tantangan menjadi peluang,” pungkas Airlangga.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Airlangga proyeksikan ekonomi RI tetap terjaga di 5,2 persen pada 2025