Ambon (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku mengembangkan budaya Islam di daerah itu dengan memaksimalkan Sanggar Al Muzaffar sebagai wadah kesenian Islami.
“Kegiatan gema budaya Islami ini sebagai bagian dari upaya kita bersama untuk melestarikan budaya Maluku, khususnya yang bernuansa Islam yang menjadi identitas kita,” kata Sekda Maluku Sadali Ie di Ambon, Selasa, saat membuka gema budaya Islami sanggar Al Muzaffar se-Kota Ambon.
Menurutnya dengan hadirnya sanggar Al Muzaffar di Maluku dapat membangkitkan karya dan kreasi seni di kalangan pelajar dan remaja hingga dapat berprestasi dan berdaya saing di era saat ini.
“Ini merupakan simbol dari pluralitas budaya yang telah menciptakan identitas dan harus menjadi perhatian kita bersama,” ujarnya.
Anggota sanggar Al Muzaffar diisi oleh pelajar hingga mahasiswa yang aktif dalam kegiatan pelestarian budaya Islami seperti Sambra, Hadrat, Nasyid dan lain sebagainya.
Tak jarang mereka mengikuti kompetisi di tingkat kota hingga provinsi untuk mempromosikan budaya Islami yang diasimilasikan dengan budaya Maluku.
Sanggar Al Muzaffar juga berfungsi sebagai wadah ceramah bagi masyarakat dengan mentransformasikan nilai-nilai positif yang dapat meningkatkan kreativitas.
Sementara itu Wakil Wali Kota Ambon Ely Toisutta mengatakan sanggar Al-Muzaffar merupakan sebuah organisasi di bidang kesenian, baik tradisional maupun kesenian yang bernuansa Islami yang telah dikukuhkan oleh Pemerintah Kota Ambon melalui Dinas Pariwisata Kota Ambon pada 2023.
“Ini hal-hal baik yang patut diapresiasi, karena konsistensi yang terus dilaksanakan, apalagi dalam rangka mengekspresikan kreativitas dan bakat seni di kalangan pelajar dan remaja di Kota Ambon,” tuturnya.
Seni budaya Islami Maluku yang merupakan warisan para leluhur yang wajib dilestarikan serta tidak tergeser oleh pengaruh budaya luar yang tidak bertentangan dengan budaya Islami, ujarnya.*