Ternate (Antara Maluku) - Manajemen Persiter Ternate, Maluku Utara meminta Menteri Pemuda dan Olah Raga (Menpora) Imam Nahrawi untuk membatalkan keputusan membekukan kepengurusan PSSI, karena tindakan itu sangat merugikan pembinaan sepak bola di Tanah Air.
"Pembekuan PSSI juga mengakibatkan kompetisi sepak bola nasional, khususnya Liga Super Indonesia dan Divisi Utama harus dihentikan, sehingga sangat merugikan klub, pelatih, pemain dan sponsor," kata Sekretaris Umum Persiter Hasby Yusuf, di Ternate, Minggu.
Hasby menyatakan, tujuan Menpora membekukan kepengurusan PSSI untuk penataan sepak bola di Indonesia dapat dipahami, tetapi cara itu keliru dan melanggar ketentuan, khususnya Undang-Undang mengenai olah raga dan statuta PSSI.
Dia mengatakan, kalau Menpora ingin membenahi sepak bola di Indonesia, seharusnya ia duduk bersama dengan PSSI dan berbagai pihak terkait lainnya untuk mencari solusi terbaik.
Selain itu, kata Hasby, Menpora seharusnya membuka diri untuk membangun komunikasi secara intensif dengan pengurus PSSI agar kompetisi ini bisa berjalan.
Kalau Menpora lebih mengutamakan kepentingan pribadi dan politik, tentunya bisa mempengaruhi semangat untuk membangkitkan sepak bola di Tanah Air.
Oleh karena itu, Menpora harus membatalkan pembekuan aktivitas PSSI dan kemudian secara bersama melakukan pembenahan menyeluruh terkait berbagai permasalahan sepak bola di Indonesia selama ini, seperti kurangnya prestasi dan mafia pengaturan skor di kompetisi.
Menurut Hasby, Persiter Ternate memang pada musim ini belum mengikuti kompetisi nasional karena masalah dana, tetapi selama ini tetap aktif melakukan pembinaan pemain usia dini, termasuk menggelar berbagai kejuaraan antar-klub di bawah naungan Persiter.
Tetapi, dengan adanya pembekuan PSSI jelas kegiatan Persiter Ternate untuk melakukan pembinaan pemain muda serta kompetisi antarklub tidak akan berjalan maksimal.
"Selama ini, banyak pemain yang masuk timnas hasil pembinaan usia muda di Ternate, seperti Ilham Udin Armaiyn, Mahdi Albaar yang perkuat timnas PSSI U-19 pada 2013 dan sejumlah pemain lainnya yang masuk skuad timnas dan senior seperti Lestaluhu, Zulham Zamrun serta Rizki Pora," katanya.