Negeri Noloth Kembali Juara Arumbae Manggurebe
Kamis, 5 Agustus 2010 9:17 WIB
Negeri adat Noloth, Pulau Saparua, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) kembali meraih juara pertama lomba "Arumbae Manggurebe", yang digelar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Maluku di Teluk Ambon, Rabu.
Dalam pertandingan yang digelar untuk menyemarakkan "Sail Banda 2010" tersebut, tim Arumbae Negeri Noloth berhasil finish di posisi pertama, mengalahkan saingannya Negeri Porto, Pulau Saparua yang harus puas di posisi kedua dan Negeri Itawaka di posisi ketiga.
Tim Noloth juga meraih juara pertama pada lomba serupa yang digelar 2009 lalu dalam rangka Pesta Teluk Ambon dan berhak atas piala bergilir Gubernur Maluku serta bonus Rp15 juta.
Seharusnya lomba tahun ini diikuti 14 peserta, tetapi hingga pelaksanaan hanya diikuti delapan peserta dan sudah diprediksi banyak kalangan bakal dirajai oleh negeri-negeri dari pulau Saparua, yang terkenal dengan perahu dari jenis kayu ringan di atas air, serta sering menjuarai berbagai lomba "Arumbae Manggurebe" yang digelar Pemprov Maluku.
Lomba menyedot perhatian ribuan warga. Mereka menyaksikan perlombaan di pesisir Teluk Ambon, ditengah hujan lebat yang mengguyur Kota Ambon dan sekitarnya sejak dinihari.
Penonton, tua dan muda, memenuhi kawasan pantai Amahusu, Kecamatan Nusaniwe hingga ke lokasi Pelabuhan Perikanana Nusantara (PPN) Tantui, Kecamatan Sirimau, yang kebetulan sedang pasang surut, karena peserta lomba melewati kawasan perairan itu.
Kebanyakan mereka warga dari Pulau Saparua dan Haruku, Maluku Tengah dan Pulau Ambon.
Banyak juga warga yang menyewa perahu layar untuk mengikuti para peserta atau sekedar agar bisa menonton perlombaan adu tenaga dan kecepatan dalam mendayung perahu itu, dari jarak dekat.
Ribuan warga tampak meluapkan kegembiraannya jika perahu dari negeri mereka berada di posisi terdepan, dan mengelu-elukan mereka untuk menambah semangat para peserta agar terus berjuang dan berhasil dalam perlombaan tersebut.
Kepala Disbudpar Maluku, Florence Sahusilawane mengatakan, ajang tersebut telah menjadi lomba tahunan untuk membangkitkan semangat persatuan dan kesatuan serta persaudaraan sejati antarmasyarakat di negeri-negeri adat di Maluku.
"Event ini memiliki dampak besar untuk mempererat tali silaturahmi dan ikatan persaudaraan masyarakat Maluku yang terikat dalam budaya Pela-Gandong," katanya.
Selain itu lebih memperkenalkan aset budaya yang berkembang di masyarakat agar dikenal lebih luas. "Kegiatan ini merupakan wujud nyata sendi adat orang Maluku yang terus dikembangkan dan dilestarikan sebagai bagian dari budaya nasional," katanya.
Dia berpendapat kegiatan tersebut merupakan momentum untuk memperkenalkan budaya bahari yang masih dikembangkan masyarakat Maluku dan diharapkan berbagai budaya tradisional ini dapat menjadi daya tarik wisatawan dalam dan luar negeri untuk berkunjung ke daerah ini di masa mendatang," kata Sahusilawane.
Dia mengakui, berbagai upaya tengah dilakukan guna meningkatkan dan menggairahkan dunia pariwisata di Maluku dengan sasaran meningkatkan arus kunjungan wisatawan nusantara maupun mancanegara.
Selain Lomba Arumbae Disbudpar Maluku juga menggelar lomba renang astafet melintasi Teluk Dalam Ambon, lomba mancing tradisional serta lomba perahu semang bagi ibu-ibu.