Ambon (ANTARA) - Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa memaknai perayaan Natal 2025 sebagai kesempatan penting memperkuat persaudaraan, persatuan, dan kebersamaan masyarakat di daerah setempat yang majemuk ini, sekaligus memperteguh nilai-nilai kemanusiaan dalam kehidupan bermasyarakat.
“Nilai-nilai Natal tentang kasih, perdamaian, dan pengorbanan harus menjadi kekuatan pemersatu yang nyata dalam kehidupan sosial kita sehari-hari,” ujarnya di Ambon, Selasa.
Dia mengatakan hal itu setelah menutup rangkaian Seminar Natal Nasional 2025 di Universitas Kristen Indonesia Maluku (UKIM) Ambon yang merupakan bagian dari penyelenggaraan kegiatan serentak di 10 lokasi di Indonesia, dengan Kota Ambon sebagai salah satu lokasi pelaksanaan.
Ia mengatakan Natal bukan sekadar perayaan keagamaan melainkan kesempatan reflektif untuk memperkuat ikatan persaudaraan lintas komunitas dan memperkokoh persatuan di tengah keberagaman masyarakat Maluku.
Seminar yang mengusung tema “Al-Hadid untuk menyelamatkan keluarga” tersebut, kata dia, memiliki relevansi kuat dengan kondisi masyarakat saat ini.
Ia menekankan bahwa keluarga sebagai unit terkecil masyarakat memiliki peran strategis dalam menjaga harmoni sosial dan membangun ketahanan daerah.
“Kehadiran Allah melalui kelahiran Yesus Kristus membawa misi penyelamatan yang dimulai dari lingkungan terdekat, yaitu keluarga. Dari keluarga yang kuat akan lahir masyarakat yang rukun dan bersatu,” katanya.
Gubernur Hendrik Lewerissa juga mengajak masyarakat menjadikan semangat Natal sebagai dorongan memperkuat toleransi dan kerukunan antar-umat beragama.
Ia menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi Maluku untuk terus menjaga stabilitas sosial dan merawat nilai-nilai kearifan lokal seperti Pela Gandong dan Siwalima sebagai fondasi persaudaraan masyarakat setempat.
“Semangat Natal harus mendorong kita semua untuk terus memelihara Pela Gandong dan Siwalima sebagai modal sosial utama dalam membangun Maluku yang damai, maju, dan sejahtera,” katanya.
Ia berharap, seminar tersebut menghasilkan rekomendasi dan tindakan nyata dalam memperkuat ketahanan keluarga serta mempererat persatuan masyarakat di berbagai daerah, termasuk Maluku.
Ia juga mengajak seluruh masyarakat menjadikan Natal 2025 sebagai kesempatan introspeksi dan pembaruan komitmen untuk hidup saling menghargai, menjaga persaudaraan, dan berkontribusi positif bagi daerah dan bangsa.
“Dengan sukacita Natal, mari kita perkuat ketahanan keluarga dan persatuan di Maluku,” katanya.
