Ternate, 11/11 (Antara Maluku) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Ternate, Maluku Utara, menyiapkan atraksi budaya untuk menyambut ribuan wisatawan mancanegara yang akan berkunjung ke daerah itu menyaksikan gerhana matahari total pada 9 Maret 2016.
Kepala Disbudpar Kota Ternate Ahmad Conoras di Ternate, Rabu, mengatakan dalam atraksi budaya tersebut selain akan ditampilkan berbagai tarian dan kesenian tradisional Ternate, juga akan dipamerkan berbagai peninggalan Kesultanan Ternate seperti mahkota berambut yang konon merupakan satu-satunya di dunia.
Pameran produk kerajinan khas Ternate juga tidak ketinggalan untuk ditampilkan, termasuk kuliner khas Ternate, sehingga kehadiran para wisatawan tersebut dapat memberi kontribusi terhadap aktivitas usaha ekonomi usaha kreatif di daerah ini.
"Peristiwa alam gerhana matahari total yang akan terjadi di Ternate dan sejumlah kota lainnya di Maluku Utara pada 9 Maret 2016 sangat menguntungkan Ternate, karena selain akan dikunjungi ribuan wisatawan mancanegara juga akan menjadi momentum bagi Ternate untuk mempromosikan potensi wisata daerah ini, khususnya potensi wisata budaya," katanya.
Persiapan lainnya yang dilakukan Disbudpar Kota Ternate untuk menyambut kunjungan ribuan wisatawan yang akan menyaksikan gerhana matahari total tersebut adalah membenahi berbagai infrastruktur pariwisata di daerah ini, termasuk akomodasi dan transportasi.
Ia mengatakan, sesuai laporan yang diterima Disbudpar Kota Ternate dari sejumlah biro perjalanan umum hingga kini sudah ada 2.000 lebih wisastawan yang telah menyatakan keinginannya untuk datang menyaksikan gerhana matahari total di Ternate pada 9 Maret 2016, sebagian besar di antaranya telah memesan kamar di sejumlah hotel di Ternate.
Selain itu, ada pula empat kapal pesiar di antaranya dari Amerika Serikat dan Prancis yang akan ke Ternate dengan membawa ribuan wisatawan untuk menyaksikan gerhana matahari total.
Ia menambahkan, jika wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Ternate untuk menyaksikan gerhana matahari total tidak bisa ditampung pada hotel di kota ini maka Disbudpar akan memanfaatkan rumah warga untuk dijadikan akomodasi bagi wisatawan.