Ambon, 19/1 (Antara Maluku) - Ketua DPRD Maluku, Edwin Adrian Huwae menyatakan tetap fokus menjalan tugas sebagai pimpinan legislatif atas perintah partai dan tidak menanggapi serius rumor dirinya ditawarkan sebagai pasangan calon kepala daerah dalam pemilihan Gubernur - Wagub 2018.
"Kita di DPRD sebagai kader PDI Perjuangan ini ditugaskan partai. Saya sekarang dalam penugasan sebagai Ketua DPRD dan tentunya harus fokus untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab ini," kata Edwin, di Ambon, Kamis.
Bila ada penugasan-penugasan yang lain, maka itu adalah keputusan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.
"Kader PDI Perjuangan, siapa pun dia saat ibu Mega memutuskan untuk ditugaskan, maka itu tidak boleh dilawan, termasuk saya. Jadi kalau saya ditugaskan iya, tidak pun iya. Pokoknya apa kata ibu Mega saya mengikuti kalau maju boleh tidak pun iya," tandas Edwin.
Dia dimintai tanggapannya terkait rencana Gubernur Maluku, Said Assegaff yang diduga melakukan pendekatan untuk menawarkan dirinya berpasangan sebagai bakal calon Gubernur - Wagub untuk pemilihan kepala daerah pada 2018.
Meski pun masa bhakti pasangan Gubernur dan Wagub, Said Assagaff-Zeth Sahubrua masih berlangsung hingga dua tahun ke depan, namun sejak akhir 2016 telah bergulir isu tentang upaya melobi guna mencari calon pasangannya di Pilkada 2018.
Sejumlah nama kandidat yang muncul ke permukaan diantaranya Ketua DPRD Maluku, Edwin Adrian Huwae yang juga ketua DPD PDI Perjuangan Maluku, Bupati Maluku Tenggara, Andreas Rentanubun, serta salah satu tokoh asal Kabupaten Maluku Barat Daya yang saat ini menjabat sebagai Dirjen pada salah satu kementerian di Jakarta, Max Jultuwu.
Namun, ketika Edwin Huwae dikonfirmasi, dia menyatakan tidak bersedia mengomentari isu dirinya didekati Said Assagaff untuk berpasangan di Pilkada Maluku.
"Pokoknya kader PDI perjuangan ini ditugaskan partai dan saya sekarang dalam penugasan sebagai ketua DPRD," tegas Edwin.
Edwin Huwae Tetap Fokus Jalankan Tugas Legislatif
Kamis, 19 Januari 2017 21:04 WIB