Ternate, 16/11 (Antara Maluku) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Ternate, (Malut) mengimbau para nelayan untuk tidak melaut, menyusul tingginya gelombang laut akibat angin kencang yang melanda daerah ini, terutama di perairan Tobelo dan Pulau Morotai.
"Kami mengimbau seluruh nelayan terutama yang menggunakan kapal berukuran kecil untuk tidak melaut, karena cuaca kurang baik akibat angin kencang di 10 kota di Malut," kata Prakirawan Cuaca BMKG Kota Ternate, Vianca Adjie D Putra di Ternate, Kamis.
Dia mengatakan, daerah seperti Morotai, Tobelo dan Jailolo memiliki potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang, terutama pada sore dan malam hari.
Sementara itu, pihak Kesyahbandaraan dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Ternate, hingga kini belum menutup aktivitas pelayaran dari dan ke Ternate, meskipun cuaca buruk yang melanda daerah ini dalam dua hari terakhir.
Seorang petugas KSOP Armada Semut Mangga Dua Ternate, Muhammad Nur ketika dihubungi menyatakan, hingga kini pihaknya belum menutup aktivitas pelayaran dari dan ke Ternate.
"Akan tetapi, kami intensif melakukan pengawasan, terutama bagi armada semut yang akan berangkat dari Ternate ke sejumlah kota lainnya seperti Sofifi, Tidore dan Jailolo untuk melengkapi alat navigasi dan alat keselamatan pelayaran," ujarnya.
Sehingga, pihaknya akan mencabut izin operasional armada semut yang tidak menyiapkan berbagai alat keselamatan selama berlayar.
"Pemuatan penumpang harus daftar resmi manifest guna menghindari terjadinya kecelakaan di laut," ujarnya.
Untuk itu, KSOP berharap kepada masyarakat agar perusahan/agen menyedikan loket pembelian tiket itu harap dibeli agar nama terdaftar resmi di manifest, jika tidak maka tidak ada tanggung jawab.
"Pihak KSOP sudah membuat surat imbauan ke perusahaan pelayaran bahwa penumpang itu harus sesuai dengan manifest, sehingga penumpang yang naik itu dapat diketahui, apalagi saat ini wilayah Malut dilanda kencang disertai gelombang tinggi," ujarnya.