Ambon, 18/4 (Antaranews Maluku) - Ketua Tim Pelapor Khusus Dewan HAM PBB untuk Hak atas Pangan, Hilal Elver mengapresiasi program diversifikasi pangan lokal yang digagas pemerintah provinsi (Pemprov) Maluku.
Pelaksana Asisten Tata Pemerintahan Pemprov Maluku, Henry Far - Far, dikonfirmasi, Rabu, mengatakan, Hilal menyampaikan apresiasinya setelah melakukan pertemuan di Ambon pada 16 April 2018.
Pemprov Maluku dalam program pengembangan bahan pangan nabati disesuaikan dengan kondisi masing-masing daerah seperti padi di pulau Seram maupun Buru, sagu di pulau Seram ubi- ubian di Maluku Tenggara dan Kota Tual serta jagung di Maluku Tenggara Barat(MTB) maupun Maluku Barat Daya (MBD)
Selain itu, dari segi pangan hewani, ikan mendominasi pola konsumsi di Maluku.
Henry mengemukakan, program diversifikasi pangan lokal ini mendukung beras sebagai makanan utama masyarakat Maluku,terutama di pulau - pulau kecil.
"Hilal awalnya memprakirakan beras merupakan makanan pokok masyarakat Maluku yang ternyata didukung subsitusi karbohidrat lainnya seperti sagu, ubi - ubian, jagung dan pisang," ujarnya.
Dia mengemukakan, Maluku menjadi salah satu dari tiga provinsi di Indonesia yang dikunjungi Tim Pelapor Khusus Dewan HAM PBB untuk Hak atas Pangan, menyusul Sumatera Selatan dan Jokjakarta.
Pertimbangannya wilayah Maluku di bagian Timur Indonesia dengan 1.340 buah pulau dengan 92,4 persen dari wilayahnya seluas 712.479,65 KM2 merupakan laut.
"Tim dari PBB mengecek apakah 1,8 juta jiwa penduduk Maluku terpenuhi hak pangannya ataukah tidak dihadapkan karakteristik wilayah yang ternyata masing - masing kabupaten memiliki keunggulan pangan lokal," tandas Henry.
Tim PBB dalam rangka kunjungan di Maluku didampingi Dirjen Peningkatan Daya Saing Perikanan dan Produk Perikanan KKP, Nilanto, juga meninjau Pelabuhan Perikanan Nusantara, pelabuhan Kate-Kate, BalaiPelatihan dan Penyuluhan Perikanan Laut (BP3), Balai Budidaya Laut (BBL) serta Sekolah Umum Perikanan Menengah (SUPM) Waiheru, Kota Ambon.
Puncak kunjungan dengan melepas bibit ikan milik SUPM Waiheru, kota Ambon ke keramba - keramba yang dikembangkan di Teluk Dalam Ambon.
PBB apresiasi diversifikasi pangan lokal Maluku
Rabu, 18 April 2018 19:34 WIB