Ambon (ANTARA) - Lokalisasi prostitusi Tanjung Batu Merah di Kota Ambon, Provinsi Maluku resmi ditutup Kementerian Sosial (Kemensos) bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon.
Penutupan lokalisasi itu ditandai dengan penandatanganan deklarasi oleh seluruh komponen masyarakat serta penyerahan dana bantuan pemberdayaan bagi sebanyak 52 pekerja sosial perempuan (PSP).
"Hari ini resmi lokalisasi ditutup dari aktivitas prostitusi, selanjutnya para PSP dikembalikan ke daerah asal," kata Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy, saat menutup lokalisasi itu di Ambon, Kamis.
Dikatakannya bahwa penutupan lokalisasi Tanjung Batu Merah merupakan yang ke-163 oleh Kemensos secara nasional.
Setelah melalui tahapan verifikasi dan sosialisasi yang bersifat persuasif, selanjutnya tim terpadu berkoordinasi dengan Kemensos untuk menutup lokalisasi
"Rencana penutupan dilakukan akhir 2019, tetapi upaya inj bukan hanya sekadar menutup melainkan dilakukan deklarasi bersama yang difasilitasi Kemensos," katanya.
Dijelaskannya, kebijakan penutupan lokalisasi memberikan dampak positif dan juga negatif , dengan pertimbangan risiko yang besar, mengingat kebijakan ini bukan keinginan pemkot tetapi kebijakan nasional.
Berbagai upaya dilakukan untuk menjaga lingkungan lokalisasi, serta menghindari kemungkinan menebarnya virus yang dapat
memberikan implikasi kesehatan bagi lingkungan dan masyarakat.
"Selain itu juga berdampak pada pembinaan anak di lingkungan lokalisasi. Yang pasti kita tidak akan menutup mata, kita akan menyelesaikan masalah setelah penutupan hari ini," kata Richard.
Sebanyak 52 PSP terhitung mulai hari ini dikembalikan ke daerah asal seperti Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, dan Kalimantan Timur.
Lokalisasi prostitusi Tanjung Batu Merah Ambon resmi ditutup
Kamis, 6 Februari 2020 11:51 WIB