Johannes Leimena Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional
Senin, 8 November 2010 19:05 WIB
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono direncanakan memberikan gelar pahlawan nasional kepada DR Johennes Leimena pada 10 November 2010 di Jakarta.
"Penganugerahan gelar pahlawan nasional kepada, DR Johanes Leimena bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan Nasional tanggal 10 November 2010," kata Wakil Gubernur Maluku Said Assagaff,di Ambon, Senin.
Menurut Assagaff, pemberian gelar itu kepada Leimena merupakan penghormatan dari Negara kepada rakyat Maluku, karena Leimena salah seorang putera daerah ini dinilai memiliki andil besar dalam memperjuangkan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Ini merupakan kebangaan rakyat Maluku, karena satu lagi putra terbaik daerah ini diberi gelar pahlawan nasional setelah,Thomas Matulessy dan Christina Martha Tiahahu," ujarnya.
Assagaff mengatakan, andil yang diberikan Leimena dalam percaturan politik di tanah air patut dijadikan contoh dan teladan oleh generasi muda di Maluku saat ini.
"Sosok Leimena, harus dijadikan contoh. Dalam berbagai perundingan baik di dalam maupun luar negeri, Leimena selalu menjadi pioner. Selain sebagai tokoh penandatanganan perjanjian Renvile, ia juga salah seorang juru runding Konfrensi Meja Bundar (KMB) di Den Hagg Belanda," ujarnya.
Sebelumnya, Kementerian Sosial mengajukan 10 nama tokoh yang telah diseleksi untuk memperoleh gelar pahlawan nasional kepada Dewan Gelar, Tanda Kehormatan dan Tanda Jasa.
Tokoh tersebut adalah mantan Gubernur DKI Ali Sadikin dari Jawa Barat, Habib Sayid Al Jufrie (Sulawesi Tengah), mantan Presiden HM Soeharto (Jawa Tengah), mantan Presiden KH Abdurrahman Wahid (Jawa Timur), Andi Depu (Sulawesi Barat), Johannes Leimena (Maluku), Abraham Dimara (Papua), Andi Makkasau (Sulawesi Selatan), Pakubuwono X (Jawa Tengah) dan Sanusi (Jawa Barat).
Wagub Assggaff menambahkan, saat ini pemerintah provinsi sedang merampungkan pembangunan rumah Johannes Leimena di Desa Ema, Kecamatan Leitimur Selatan Pulau Ambon.
"Rumah Leimena dibangun sesuai arsitektur aslinya, memiliki dua kamar dan satu ruangan untuk perpustakaan," katanya
Johannes Leimena lahir pada 6 Maret 1905 dan meninngal dunia dalam usia 72 tahun di Jakarta. Sepanjang hidupnya ia tercatat sebagai Menteri yang paling lama memgang jabatan pada masa Soekarno.