Ambon (ANTARA) - Rektor Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon, Prof Marthinus Johanes Saptenno menyatakan rekrutman Sekolah Laboratorium akan mengutamakan kualitas peserta didik, baik untuk jenjang pendidikan SD, SMP maupun SMA.
"Saya sudah mendorong para Wakil Rektor dan badan penyelenggara sekolah untuk tidak ada surat si A, si B atau si C untuk masuk di sini. Yang masuk di sini adalah yang betul-betul berkualitas" kata Rektor Unpatti saat meresmikan Sekolah Laboratorium, di Ambon, Jumat.
Berlokasi di kompleks perkuliahan Unpatti, Sekolah Laboratorium merupakan lembaga edukasi berbasis riset untuk jenjang pendidikan SD, SMP dan SMA. Kendati baru diresmikan, lembaga itu telah membuka pendaftaran untuk peserta didik baru angkatan pertama secara daring pada 23 Juni 2021.
Marthinus mengatakan rekrutmen mengutamakan kualitas calon siswa, karena tujuan pembangunan Sekolah Laboratorium Unpatti untuk menciptakan calon mahasiswa mumpuni yang mampu berkompetisi baik di tingkat lokal, nasional maupun internasional.
Proses rekrutmen calon siswa dilakukan secara terbuka, tidak hanya untuk mereka yang berada di Kota Ambon, tetapi juga untuk berbagai wilayah di Maluku.
"Intinya adalah proses awal rekrutmen, ketika kita tidak memperhatikannya secara objektif, maka hasilnya juga tidak maksimal," ujarnya.
Dikatakannya lagi, Sekolah Laboratorium Unpatti juga direncanakan akan menggunakan sistem sekolah asrama sehingga para siswa yang bersekolah di sana, khususnya jenjang pendidikan SMP dan SMA bisa tinggal di asrama dan fokus belajar.
"PUAD, SD, SMP dan SMA yang perlu kita genjot, karena itu adalah basis pendidikan yang harus digodok benar-benar, agar saat masuk universitas di sini, di luar Maluku maupun di luar negeri, mereka sudah siap," tandas Marthinus.
Kepala Badan Penyelenggara Sekolah Laboratorium Unpatti, Anastasia Limba mengatakan untuk tahap awal, pihaknya hanya menerima siswa SD sebanyak 50 orang untuk dua kelas, begitu juga dengan level SMP, sedangkan untuk SMA berjumlah 75 orang untuk kelas ilmu pengetahuan alam (IPA), ilmu pengetahuan sosial (IPS) dan bahasa.
Tenaga pengajar yang akan menjadi guru di Sekolah Laboratorium Unpatti adalah lulusan strata dua (S2) dan strata tiga (S3) dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unpatti, dan doktor di bidang musik dari Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Ambon
"Karena sistem pembelajarannya berbasis riset, kami tidak bisa menerima siswa yang terlalu banyak. Tahun ajaran 2021/2022 ini maksismum 25 siswa untuk tiap kelas," kata Anastasia.