Ambon (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon akan melakukan uji coba pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) bagi siswa tingkat SMP dan sederajat di Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level dua.
"Dalam waktu dekat kita akan mulai melaksanakan uji coba PTM dengan memberikan prioritas kepada sekolah yang capaian vaksinasi 80 persen," kata Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy, Rabu.
Ia mengatakan, kota Ambon berdasarkan penilaian Pemerintah Pusat naik status dari PPKM mikro level tiga ke level 2, sehingga diberlakukan sejumlah kelonggaran yakni PTM.
PTM akan dilaksanakan dengan pembatasan kapasitas 50 persen dari jumlah siswa yang telah divaksin, disertai penerapan protokol kesehatan yang ketat.
"Tidak semua sekolah diizinkan melaksanakan PTM, tetapi hanya sekolah yang mencapai capaian vaksinasi siswa 80 persen, dengan pembatasan 50 persen siswa," katanya.
Hasil uji coba PTM di tingkat SMP dan sederajat, selanjutnya akan menjadi pertimbangan pelaksanaan PTM pada tingkat pendidikan lainnya.
Uji coba PTM, lanjutnya sejalan dengan rekomendasi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) yang memberikan ruang belajat tatap muka, jika vaksinasi mencapai 80 persen.
"Saya juga telah meminta Dinas pendidikan untuk menginventarisir berapa jumlah siswa dan jumlah guru yang sudah divaksin pada SMP se kota Ambon sebagai syarat pelaksanaan PTM," ujar Richard.
Diakuinya, selain siswa tenaga pendidik menjadi perhatian dalam pelaksanaan PTM.
"Saya sementara mempertimbangkan tenaga pendidik yang belum divaksin, mungkin saja mereka sementara waktu dilarang untuk mengajar, " ujarnya.
Data Dinas Kesehatan kota Ambon capaian vaksinasi tahap pertama anak usia 12-17 tahun sebesar 57,8 persen atau 19.255 orang, sedangkan tahap dua sebesar 7 persen atau 2.317 orang dari target 33.322 orang.
Sedangkan tenaga pendidik sebanyak 5.100 tenaga pendidik tingkat Paud - SMA sederajat.
Data guru TK dan PAUD sebanyak 615, SD 3.000, SMP 1.400 dan SMA sederajat sebanyak 1.000 orang.