Jakarta (ANTARA) -
PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk di Tokyo, Jepang, menggelar webinar "Diaspora Trade Talk Series" untuk mendorong diaspora memperkuat hubungan ekonomi dengan pelaku usaha Jepang, terutama untuk menguntungkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Indonesia.
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar menuturkan sebagai agen pembangunan yang ditugaskan pemerintah untuk menjadi bank global, BNI selalu proaktif untuk terus mencari ceruk serta peluang mendongkrak kinerja perdagangan internasional Indonesia.
Royke melanjutkan Jepang adalah negara dengan kekuatan ekonomi terbesar ke-4 setelah China, Amerika Serikat, dan Jerman. Dengan demikian Indonesia sebagai partner strategis Jepang memiliki peluang besar untuk terlibat dalam pergerakan dan perputaran ekonomi negara tersebut, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Menurutnya, bonus demografi dan pertumbuhan ekonomi pesat Indonesia menjadi modal utama untuk bisa menembus pasar Jepang pada masa depan.
“Kami berharap para eksportir, pelaku bisnis termasuk UMKM Indonesia, bisa mendapatkan tambahan wawasan, bagaimana memahami karakteristik dan peluang bisnis di pasar Jepang," tutur Royke.
Dalam kesempatan itu BNI melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) Kerja sama Diaspora Lending yang dilakukan oleh General Manager BNI Tokyo Yudhi Zufrial dengan President Director Arumia Co Ltd Osaka Achmad Arifin.
Kolaborasi antara BNI, Kedutaan Besar Republik Indonesia di Jepang, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Japan External Trade Organization, Asosiasi Pengusaha Indonesia, dan Arumia Co Limited, merupakan upaya yang sangat prospektif dalam peningkatan perdagangan internasional diaspora Indonesia ke pasar Jepang.
Dalam kesempatan yang sama Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Mahendra Siregar menyampaikan Jepang dan Indonesia memiliki hubungan sangat lama, khususnya di bidang ekonomi, tapi hubungan di sektor ekonomi tertentu masih dapat ditingkatkan.