Ambon (ANTARA) - Pengamat politik Universitas Pattimura Ambon, Johan Tehuayo mengatakan, pengusulan Gubernur Maluku Murad Ismail menjadi bakal calon Wakil presiden (Wapres) 2024 mendatang oleh Partai Amanat Nasional (PAN) hanya panggung politik untuk pemilihan gubernur.
"Jadi kalau persoalan pernyataan politik yang disampaikan DPD PAN (Maluku) itu, itu hanya lebih diarahkan pada figur-figur yang berada pada posisi panggung politik," kata Johan, di Ambon, Senin.
Johan menyatakan hal itu menanggapi hasil Rakerwil DPD PAN Maluku pada pekan lalu yang menghasilkan nama Murad Ismail sebagai bakal calon Wapres 2024 yang diusulkan ke dewan pengurus pusat partai berlambang bintang itu.
Menurutnya, usulan DPD PAN merupakan cara untuk lebih mengarahkan Murad Ismail sebagai calon Gubernur Maluku 2024 yang akan datang. Karena dengan mewacanakan nama itu, menunjukkan bahwa rekomendasi PAN nanti akan diarahkan kepada Murad.
“Jadi dari sisi politik itu hanya lebih mempengaruhi DPD PAN untuk memberikan rekomendasi politik dalam konteks pencalonan Murad sebagai calon gubernur,” ujarnya.
Baca juga: Gubernur Maluku Murad Ismail Dikukuhkan dan Diterima Sebagai Anak Adat Kei
“Jadi menurut pandangan saya, itu adalah wacana politik yang lebih diarahkan pada pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah dalam konteks ini adalah pemilihan gubernur dan wakil gubernur,” lanjut dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Unpatti itu.
Hal itu cukup beralasan karena pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Maluku 2018 PAN juga mendukung Murad Ismail. Sehingga, ia menilai pengusulan tersebut kurang berpengaruh dalam konteks Wapres, tetapi berpengaruh dalam konteks calon Gubernur Maluku 2024.
Menurut Johan, pencalonan tokoh untuk setingkat wakil presiden dari Maluku belum bisa dinyatakan layak, karena jumlah penduduk Maluku yang masih terbilang sedikit.
“Kalau dari Maluku, kan jumlah penduduk terlalu sedikit sehingga figur siapa pun yang dimunculkan itu kurang berpengaruh. Tetapi kalau diusulkan menjadi menteri, itu mungkin bisa dipertimbangkan,” katanya.
Baca juga: Bupati Buru nilai ajakan berkelahi Gubernur Maluku hanya kelakar
Jadi, ia menilai apa yang dilakukan PAN Malut hanya dinamika politik di mana bertujuan untuk meningkatkan keterpilihan dan memperkuat posisi dalam konteks pencalonan gubernur dan wakil gubernur.
“Dan pernyataan DPD PAN itu, harus dimaknai bahwa DPD PAN akan memperjuangkan Murad Ismail sebagai calon gubernur. Terutama rekomendasi PAN akan diarahkan kepada Murad. Sehingga proses pertarungan politik di tingkat lokal itu bisa lebih menonjolkan Murad,” demikian Johan.
Baca juga: Gubernur Murad: Jangan perdebatkan lagi Johan sebagai anggota DPRD Maluku