"Partisipasi perempuan dalam pembangunan, termasuk di bidang ekonomi merupakan kunci pertumbuhan dan akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan daya saing nasional," ujarnya dalam sambutan pertemuan G20 Ministerial Conference on Women's Empowerment (MCWE) di Sofitel Nusa Dua, Beach Resort, Bali, Rabu.
Namun sayangnya, kata dia, banyak perempuan yang bekerja juga terbebani dengan tanggung jawab pengasuhan tambahan sehingga membuat kemajuan perempuan mundur ke belakang.
"Dalam situasi ini mungkin diperlukan fokus kebijakan yang terkoordinasi dan konkret yang dapat mengerem kesenjangan gender untuk menghilangkan hambatan stereotip gender dan memberikan akses partisipasi perempuan, termasuk di dunia digital," tuturnya.
Baca juga: Menteri PPPA Serukan Komitmen Perangi Perdagangan Orang
Oleh karena itu, Menteri PPPA mengharapkan, melalui G20 MCWE ini dapat terbentuk kolaborasi global sehingga pertumbuhan ekonomi ganda akan lebih inklusif dan berkelanjutan.
Dalam kesempatan itu, Menteri Bintang meyakini, dengan semua pengalaman dari semua delegasi yang hadir dari konferensi ini dapat menghasilkan rekomendasi yang dapat ditindaklanjuti untuk dibawa ke pertemuan para pemimpin G20.
"Dengan cara ini kita dapat memastikan bias gender dan pemberdayaan perempuan terintegrasi ke dalam komitmen para pemimpin G20," kata dia.
Sebelumnya, Menteri Bintang sempat mengatakan, pemerintah telah menaruh komitmen besar dalam kerja-kerja pemberdayaan perempuan, khususnya di bidang ekonomi.
Sebagaimana hasil diskusi World Economic Forum pada Januari 2020, disampaikan bahwa pemberdayaan perempuan adalah kunci dari kenaikan pendapatan suatu bangsa, dan akan menentukan kemajuan negara.
"Kerja-kerja pemberdayaan perempuan dalam ekonomi dan dukungan terhadap perluasan akses bagi perempuan, tentunya perlu terus digelorakan, untuk mengantar kita semua untuk mencapai pembangunan yang setara, adil, dan sejahtera," ujarnya.