Ternate (ANTARA) - Sejumlah pengusaha jasa angkutan laut anggota Dewan Pengurus Cabang Indonesian National Shipowners Association (INSA) Kota Ternate, Maluku Utara, menetapkan tarif baru tiket jasa angkutan kapal konvensional.
Ketua DPC INSA Kota Ternate, Rustam Hamzah di Ternate, Senin, mengatakan penetapan kenaikan tarif harus dilakukan karena harga solar naik cukup signifikan yang sangat berdampak terhadap kelangsungan usaha jasa angkutan laut di Malut.
"Kami sepakati untuk sementara ini standar kenaikan atau penyesuaian itu 32 persen dari pihak kapal," kata Rustam usai rapat bersama pengurus DPC INSA Ternate.
Baca juga: INSA keluhkan sudah seminggu gangguan sistem bea cukai, pelayanan ekspor terhambat
Dalam rapat penyesuaian tarif ini lanjut Rustam, disepakati mulai Senin (5/9) ini, ada sebanyak 16 rute pelayaran kapal penumpang dan barang antardaerah di Maluku Utara yang mengalami kenaikan tarif dan itu sudah termasuk untuk rute antarprovinsi yakni ke Ambon dan Manado.
Penetapan tarif tiket secara sepihak ini disepakati mengalami dengan besaran 32 persen dari tarif sebelumnya.
Dia menyatakan penetapan ini dilakukan menyusul adanya kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis solar dari harga sebelumnya Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter. Selain dampak kenaikan harga BBM, harga sejumlah kebutuhan usaha angkutan laut lainnya seperti pelumas dan sparepart ikut naik.
Rustam mengaku sampai saat ini pihaknya belum mendapat pemberitahuan resmi mengenai penyesuaian tarif dari pemerintah daerah dalam hal ini melalui Dinas Perhubungan Maluku Utara. Untuk itu, tarif yang ditetapkan sepihak oleh DPC INSA merupakan upaya menjaga keseimbangan usaha jasa angkutan laut.
Menurut dia, SK Gubernur Nomor 38/KPTD/MU/2016 tertanggal 15 Januari 2016 tentang tarif angkutan laut saat ini sudah tidak bisa menjadi pedoman karena merugikan pelaku usaha.
Baca juga: DPP INSA bantu APD untuk rumah sakit rujukan COVID-19 di Ambon
Ia menambahkan penyesuaian kenaikan tarif ini akan disosialisasikan ke masyarakat pengguna jasa angkutan laut. Dengan harapan masyarakat bisa memahami kondisi ini diambil karena adanya kenaikan BBM.
"Mudah-mudahan dengan hasil kesepakatan ini juga akan kami sampaikan ke Dishub lewat Bidang Perhubungan Laut supaya menjadi pegangan mereka bahwa inilah hasil keputusan para operator kapal yang beroperasi di wilayah Maluku Utara," katanya.
Dirinya menambahkan, dari 16 rute pelayaran kapal yang mengalami penyesuaian tarif tiket penumpang diantaranya rute Ternate - Manado dari Rp 265 ribu naik Rp 350 ribu, Ternate - Sanana dari 300 ribu naik 400 ribu, Ternate - Ambon dari 450 ribu naik Rp 600 ribu, Ternate - Daruba dari Rp 170 ribu naik 225 ribu, Ternate - Babang dari 130 ribu naik Rp 170 ribu.
Kemudian rute Ternate - Kupal dari 130 ribu naik Rp 170 ribu, Ternate - Obi dari 170 ribu naik Rp 225 ribu, Ternate - Fala/Dofa dari Rp 325 ribu naik Rp 430 ribu, Ternate - Bobong dari Rp 450 ribu naik Rp 600 ribu.
Sedangkan, untuk rute Ternate - Dama dari Rp 155 ribu naik Rp 205 ribu, Ternate - Kayoa dari Rp 100 ribu naik Rp 135 ribu, Ternate - Saketa dari Rp 200 ribu naik Rp 265 ribu, Ternate - Gane Barat dari Rp 200 ribu naik Rp 265 ribu.
Selanjutnya rute Ternate - Jailolo dari Rp 40 ribu naik Rp 55 ribu, Ternate - Makian dari Rp 60 ribu naik Rp 80 ribu dan Ternate - Kedi dari Rp 130 ribu naik Rp 165 ribu.
Baca juga: INSA Ternate Ancam Boikot Pelayaran di Maluku Utara