Pengerjaan proyek pelabuhan perikanan di Dobo, ibu kota Kabupaten Kepulauan Aru yang ditangani PT Jakarta Baru sejak beberapa tahun lalu sampai saat ini meski belum rampung tapi tidak ditelantarkan.Ketua komisi B DPRD Maluku, Melky Frans, di Ambon, Kamis, mengatakan, proyek tersebut dikerjakan secara bertahap karena anggarannya dialokasikan secara bertahap dengan masa kerja selama lima tahun."Pekerjaan proyeknya tidak akan dilanjutkan kalau belum ada dana yang dicairkan dan saat ini proses pengerjaan di lapangan baru memasuki tahun ketiga karena dukungan anggarannya secara multi years," katanya.Sejak awal terjadi kekeliruan dalam pemberitaan media massa yang mengindikasikan proyek pembangunan pelabuhan perikanan di Dobo dibiarkan terbengkalai oleh kontraktor sehingga terjadi salah persepsi.Menurut Melky, kucuran dana yang akan disalurkan untuk proyek tersebut secara keseluruhan mencapai Rp60 miliar, dan memasuki tahun ketiga ini pihak kontraktor masih tetap melanjutkan pengerjaan fisik berupa jembatan dan fasilitas pendukung lainnya.Komisi B sudah pernah melakukan pengawasan dan meninjau langsung lokasi pembangunan proyek tersebut di kawasan Belakang Wamar, Kota Dobo (Maluku)."Proyek ini tetap akan diselesaikan karena merupakan salah satu program unggulan Pemprov untuk membangun pelabuhan perikanan di 11 kabupaten dan kota," katanya.Tujuannya untuk menyiapkan sarana prasarana infrastruktur dasar bidang perikanan laut sehingga mempermudah akses bagi setiap pemilik modal asing maupun dalam negeri yang hendak berinvestasi di Maluku.Selain itu, keinginan masyarakat dan pemerintah daerah menjadikan Maluku sebagai lumbung ikan nasional harus diwujudkan secara bertahap melalui penyiapan sarana seperti ini.
Pembangunan Pelabuhan Perikanan Dobo Tidak Ditelantarkan
Kamis, 17 Februari 2011 7:48 WIB