Sosialisasi dan rencana uji coba operasional sirine tsunami yang berfungsi memberikan peringatan dini kepada masyarakat untuk waspada saat terjadi gempa tektonik belum melibatkan warga."Peralatan deteksi tsunami atau disebut early warning system ini baru selesai dipasang di pesisir pantai Waehaong Ambon sehingga perlu dilakukan sosialisasi dan uji coba internal yang melibatkan instansi terkait," kata Kepala Seksi Informasi dan Pengolahan Data, BMKG Maluku, Irfan Slamet di Ambon, Jumat.Pengoperasian alat deteksi gelombang trsunami yang didatangkan BMKG pusat dari Amerika Serikat ini harus dikuasai oleh setiap dinas/instansi yang terlibat dalam menanganinya sehingga sosialisasi dan uji coba peralatan sirine pada Minggu pagi (20/3) akan berlangsung di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku.Irfan mengatakan, sosialisasi terhadap masyarakat juga sangat penting dan nantinya akan diagendakan setelah uji coba peralatan sirine tsunami ini dilakukan."Masyarakat harus dilibatkan dalam latihan menyelamatkan diri saat terjadi gempa tektonik berkekuatan di atas 4 - 5 Scalla Richter dan berpotensi tsunami, karena wilayah Maluku sangat rentan terhadap pergeseran lempengan kerak bumi yang menyebabkan guncangan," katanya.Selain Pulau Ambon, pulau-pulau lainnya yang banyak berpenghuni seperti Pulau Buru, Seram, Banda hingga gugusan pulau di Kabupaten Maluku Tenggara, Kepulauan Aru, Maluku Tenggara Barat dan Maluku Barat Daya cukup rawan diguncang gempa tektonik dengan kekuatan dan kedalaman yang bervariasi.BMKG Ambon juga mendukung ide dimasukkannya masalah gempa dan tsunami dalam kurikulum pendidikan sekolah dari tingkat SD hingga SMA."Kami sangat mendukung program seperti ini tapi tekhnisnya dikonfirmasikan kepada Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga karena mereka yang lebih mengetahui secara pasti bobotnya apakah masuk kategori pendidikan ekstra kulikuler atau bukan," katanya.
Uji Operasional Sirine Tsunami Belum Libatkan Warga
Jumat, 18 Maret 2011 12:20 WIB