Ambon (ANTARA) - Sasana Guanxi Ambon mendorong tarian tradisional Tiongkok barongsai menjadi salah satu atlet cabang olahraga yang terdaftar di Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) di Kota Ambon.
“Kami tentunya mendorong pemain barongsai juga bisa diangkat menjadi atlet Kota Ambon ya. Kami akan mengupayakan ini kepada dinas terkait,” kata Pelatih barongsai Sasana Guanxi Ambon, Evandy Lisuryono, di Ambon, Selasa.
Menurutnya, barongsai pada dasarnya adalah budaya, namun sekarang sudah diangkat menjadi satu cabang olahraga di Makassar dan Jakarta.
“Di Jakarta dan Makassar itu sudah didaftarkan di KONI jadi atlet. Di ambon belum sejauh itu tapi kami berupaya menuju ke sana,” ujarnya.
Ia mengatakan, saat ini tarian barongsai baru ada satu di Maluku yakni dari Sasana Guanxi Ambon. Dengan begitu, ia berharap, ini mendapat perhatian dari dinas pemuda olahraga (Dispora) serta dinas pendidikan dan kebudayaan Kota Ambon.
“Karena dengan ini kan kita publikasikan kalau Ambon sudah ada barongsai. Jadi sebagai promosi juga. Kami harap ini dapat perhatian dari pihak KONI, kebudayaan dan olahraga Kota Ambon,” harapnya.
Sementara itu, Kadispora Kota Ambon, Richard Luhukay mengaku mendukung apabila barongsai didorong menjadi salah satu cabang olahraga di Ambon.
“Semua jenis olahraga apa saja kalau itu untuk menggerakkan aktivitas masyarakat pasti tetap kita memberikan dukungan dari Dispora. Tinggal nanti mereka diarahkan saja supaya ini terkoordinir, terorganisasi dengan baik,” kata Richard.
Ia menerangkan, menurut UU tentang keolahragaan, olahraga ada tiga bagian, yakni, olahraga pendidikan, olahraga prestasi, dan olahraga rekreasi. Sementara barongsai menurutnya, baru bisa masuk menjadi olahraga rekreasi
“Aktivitas barongsai dan sejenisnya, itu bisa masuk di olahraga rekreasi. Belum pernah didorong untuk menjadi olahraga prestasi,” terangnya.
Namun, Richard melanjutkan, saat ini Dispora Kota Ambon masih berupaya membuat organisasi komite olahraga rekreasi masyarakat Indonesia (Kormi).
“Di tingkat Maluku, Ketua Kormi Ibu Widya Pratiwi, sedangkan di tingkat Kota Ambon sementara menggodok dan merencanakan untuk pembentukan forum Kormi se-Kota Ambon,” jelas Richard.
Ia berharap, Kormi dapat segera terbentuk, agar ke depan barongsai bisa menjadi bagian dari keanggotaan Kormi.
“Tetapi butuh proses untuk barongsai itu bisa masuk dalam yang namanya olahraga prestasi. Sebab barongsai itu bukan jenis daripada olahraga prestasi. Memang ada peluang dan bisa, tetapi tetap butuh proses,” ucap Richard.