"Turut berbelasungkawa terhadap masyarakat sipil yang terdampak, apalagi ini daerah padat penduduk. Pertamina harus tanggung jawab," kata dia dalam keterangan di Jakarta Sabtu.
Rofik mengatakan Pertamina serta pihak terkait harus memastikan keselamatan dan keamanan warga yang tinggal di sekitar lokasi.
Pipa BBM yang terbakar itu merupakan bagian dari Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang. TBBM Plumpang dinilai sebagai salah satu terminal BBM terpenting di Indonesia, sehingga Rofik juga menegaskan Pertamina harus memastikan pasokan bahan bakar minyak tetap aman meski ada insiden tersebut.
"Plumpang menyuplai sekitar 20 persen kebutuhan BBM harian di Indonesia, atau sekitar 25 persen dari total kebutuhan SPBU Pertamina, maka tindakan selanjutnya adalah bagaimana memastikan suplai BBM tidak terganggu," katanya.
Rofik juga menyinggung kejadian kilang minyak milik Pertamina yang sebelumnya pernah terjadi kejadian serupa, seperti Kilang Balikpapan pada Maret 2022 lalu. Terhitung 2 tahun terakhir ini, kata dia sudah 5 fasilitas migas milik Pertamina mengalami insiden kebakaran.
"Menyayangkan terjadinya musibah kebakaran ini, apalagi insiden kebakaran bukan kali pertama di fasilitas migas, ini terus berulang. Pertamina harus benahi sistem pengamanan dan SOP yang ada," kata dia.
Rofik mengharapkan adanya pembenahan menyeluruh terhadap sistem pengamanan serta SOP yang ada dalam lingkup Pertamina untuk mengamankan baik fasilitas migas, pekerja, maupun masyarakat sekitar. Menurutnya pembenahan diperlukan agar Pertamina tidak abai terhadap aspek pengamanan fasilitas migas.
"Investigasi menyeluruh dan tuntas, serta meminta komitmen Pertamina memperbaiki sistem keamanan kilang minyak maupun depo BBM, seringnya kebakaran terjadi mengindikasikan Pertamina abai terhadap pengamanan kilang," ujarnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Anggota DPR menyayangkan insiden kebakaran Depo BBM Plumpang