Ambon (ANTARA) - Pemerintah Kota Ambon bekerja sama dengan ketua rukun tetangga, rukun warga, serta Kelurahan Urimessing, Kecamatan Nusaniwe membangun tenda darurat untuk dapur umum yang akan melayani puluhan warga korban kebakaran.
"Musibah kebakaran tujuh rumah warga di kawasan Ponegoro Air Mata Cina RT 002/RW 02 Kelurahan Urimesing ini memang tidak ada korban jiwa, tetapi enam rumah warga terbakar dan 56 orang untuk sementara mengungsi," kata Kasi Humas Polresta Pulau Ambon dan PP Lease Ipda Jeane Luhukay di Ambon, Senin.
Untuk mengatasi kebutuhan pokok korban yang berjumlah 56 orang ini, Dinas Sosial Kota Ambon berkoordinasi dengan lurah dan ketua RT maupun RW mendirikan tenda darurat untuk dijadikan dapur umum.
Menurut dia, musibah kebakaran ini terjadi pada Senin dini hari sekitar pukul 04:49 WIT. Sumber api berawal dari rumah Vivi Adam yang kondisinya sedang kosong karena mereka sementara berkumpul dan tidur di rumah mertuanya saat Lebaran.
Baca juga: Polres MTB bangun dapur umum untuk ratusan buruh pelabuhan Saumlaki
Ia terbangun juga karena teriakan warga sehingga bergegas menuju rumahnya dan melihat bangunan tersebut telah terbakar habis dan kobaran api meluas ke tetangga lainnya.
Vivi mengaku saat meninggalkan rumah, lampu PLN di rumah dalam keadaan dipadamkan dan kompor dapur tidak digunakan, kecuali di bagian teras yang lampunya tetap dinyalakan.
Ia merasa tidak membuat kesalahan meninggalkan rumah untuk beristirahat bersama keluarga mertua.
Kapolsek Nusaniwe Iptu Johan Anakotta bersama personel yang turun ke lokasi kejadian meminta keterangan saksi Muhamad Thalib (73) selaku ketua RT setempat yang mengaku terbangun setelah mendengar teriakan warga akibat kebakaran tersebut.
Saksi kemudian melihat kobaran api sudah meluas ke rumah Ikmal Umar dan warga mulai berdatangan membantu memadamkan api secara manual tetapi tidak membuahkan hasil.
Pukul 05:49 WIT, tiga unit mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi kejadian dan berusaha melakukan pemadaman hingga pukul 06.17 WIT.
Saksi Muhamad Thalib menjelaskan rumah warga yang terbakar habis adalah milik Ikmal Umar dengan kondisi rumah semipermanen dan diperkirakan kerugian material sekitar Rp100 juta.
Korban atas nama La Haji dengan dua bangunan rumah dan satunya merupakan bangunan kos-kosan semipermanen mengalami kerugian material sekira Rp500 juta.
Rumah lainnya yang terbakar habis adalah milik korban atas nama La Ane dengan kondisi rumah semipermanen dan mengalami kerugian material sekira Rp175 juta, serta Yunidia Ani dengan kerugian material sekitar Rp70 juta.
Rumah semipermanen lain yang mengalami kebakaran pada bagian dinding papan adalah korban La Jaimudin dan La Musa, sedangkan sebuah sepeda motor milik Didin Faial (22) yang menghuni kamar kos juga musnah terbakar.
Baca juga: Pemkot Ternate buka dapur umum bagi pengungsi gelombang pasang,optimalkan pelayanan
Pemkot Ambon bangun dapur umum layani puluhan warga korban kebakaran
Senin, 24 April 2023 15:09 WIB