Ambon (ANTARA) - Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Maluku membidik kunjungan wisatawan asing ke Ambon dengan membuka paket wisata tur mancanegara dari China - Manado - Ambon, dalam rangka menarik kunjungan wisatawan asing ke provinsi itu.
“Sekarang kami sedang berupaya menjalin komunikasi kembali dengan Manado. Karena memang baru dibuka lagi setelah sempat terhenti karena COVID-19,” kata Kadis Pariwisata Maluku, Meykal Pontoh, di Ambon, Minggu.
Ia mengungkapkan paket wisata tur mancanegara ini sebelumnya sudah pernah dilakukan penjajakan pada 2019 dengan penerbangan China - Manado - Ambon.
Namun hal itu terhenti karena terkendala COVID-19, dan sekarang Dispar sedang mencoba membangun komunikasi kembali untuk membuka paket wisata tersebut.
“Jadi internasionalnya di Manado. Kita juga sudah pernah melakukan komunikasi dengan angkasa pura waktu, sudah ada MOU sampai di Makassar untuk penerbangan China langsung Ambon dengan kapasitas besar,” ujarnya.
Ia mengatakan, untuk meyakinkan wisatawan China ke Ambon, Dispar perlu bekerja sama lebih dulu dengan Manado sebagai pintu gerbang awal.
“Jadi kayak paket wisata lima hari. Tiga hari di Manado, dua hari di Ambon. Seperti itu sampai memang rutenya siap untuk hanya dari China langsung ke Ambon,” terangnya
Meykal mengaku, wisata yang dijual masih objek wisata di Ambon yakni seputaran pantai Natsepa.
“Jadi Kota Ambon siap. Karena kan provinsi ini hanya memfasilitasi. Tapi yang menjadi destinasi tempat itu ada di Kota Ambon,” ucap Meykal.
Sebelumnya pemerintah Kota Ambon, Provinsi Maluku, menyiapkan konsep pariwisata terintegrasi di Kecamatan Nusaniwe, yang akan menjadi wisata unggulan daerah.
Penjabat Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena menyatakan Nusaniwe memiliki cukup banyak wisata pantai, bukit untuk olahraga paralayang, dan wisata bawah laut.
"Sejumlah objek wisata di semenanjung Nusaniwe di antaranya, Pintu Kota, Puncak Paralayang, Pantai Namalatu, dan Pantai Seri, semua harus dikonsepkan secara terintegrasi untuk memberikan kemudahan bagi wisatawan yang berkunjung," katanya.
Ia menyatakan pengembangan pariwisata yang terintegrasi memberikan kemudahan akses ke lokasi wisata serta fasilitas penunjang.
"Dengan konsep terintegrasi, maka semua kebutuhan wisatawan dapat terpenuhi di satu tempat, misalnya ketika ke pantai, mereka juga dapat membeli oleh-oleh, menikmati kuliner dan lainnya," katanya.