Ambon (Antara Maluku) - Brigadir satu (Briptu) Albert Matulessy, anggota Polres Pulau Ambon mengikuti ikut audisi Indonesian Idol 2011 di kota Ambon, Sabtu, dengan mengenakan seragam dinas kepolisian.
"Tadi sehabis mengatur arus lalu lintas di desa Batumerah, Kecamatan Sirimau, saya tidak sempat lagi pulang ke rumah untuk mengganti baju dengan yang lebih layak, jadi saya nekat ikut audisi dengan seragam polisi," kata aparat berusia 26 tahun ini.
Hadir mengikuti audisi dengan seragam kepolisian lengkap dan nomor audisi 1033, anggota Satuan Lalu Lintas di Polres Pulau Ambon itu, mengantre bersama para peserta lainnya.
Sempat terlihat gugup mendengar pengumuman hasil penjurian awal, ia mengakui pakaian seragam polisimembuatnya merasa kurang percaya diri, papi hanya sebentar. Semua berubah ketika dirinya diminta tampil menyanyikan "Rumah Kita", dan direkam oleh pihak penyelenggara.
"Awalnya sempat tidak nyaman, saya pikir pihak penyelenggara akan menyuruh saya pulang untuk ganti baju," katanya.
Briptu Albert menyatakan, kendati bukan pertama kalinya menyanyi dan tampil di depan banyak orang, dirinya sempat merasa grogi saat tampil di depan juri. Tapi dukungan beberapa teman sekantor yang juga hadir membuatnya begitu tegar.
Sebagai mantan vokalis band Indie beraliran pop alternatif "Godlen Crown" beberapa tahun lalu, dan saat ini ia tercatat sebagai personil vokal grup Siwalima Polda Maluku, Briptu Albert yakin dengan kemampuannya.
"Meski sudah jadi polisi, saya masih sempat gabung di band Indie. Keikutsertaan saya di sini karena karena permintaan istri, tapi saya yakin bisa," katanya.
Ia mengatakan, kalau lolos hingga tahap berikutnya dan menjadi juara Indonesia Idol, dirinya tidak akan pernah meninggalkan tugas dan kewajibannya sebagai anggota polisi.
"Wah, mama bisa meninggal dunia kalau saya sampai berhenti jadi polisi, dari dulu beliau yang paling ingin saya jadi polisi. Keluarga memang mendukung, tapi tidak ingin saya melepaskan pekerjaan yang sekarang," katanya.
Menurut dia, ayah yang hobi bernyanyi, dan ibu yang suka menembang saat mengandung dirinya membuat dirinya suka sekali bernyanyi sejak kecil dan berkeinginan besar bisa menjadi penyanyi.
"Saya ingin sekali jadi penyanyi, saya suka musik pop-alternatif," kata Briptu Albert Matulessy.
Masih diperhitungkan
Sementara itu, Public Relation (PR) dan Promosi Fremantle Media, Tonggo F Herlina menyatakan suara orang Ambon (Maluku - red) masih diperhitungkan di Indonesian Idol.
"Kami masih memperhitungkan suara orang Ambon, bagus-bagus, makanya masih mengadakan audisi Indonesian Idol di di sini," katanya.
Tonggo mengungkapkan, sejak audisi Indonesian Idol pertama kali dibuka di kota tersebut pada 2007, pendaftar asal daerah itu selalu menjadi finalis hingga 12 besar.
Pada 2010, kontestan asal Ambon, Igo Pentury pun berhasil menjadi juara satu di ajang pencarian bakat itu.
"Tahun kemarin yang juara dari Ambon, mudah-mudahan tahun ini juga, karena tahun sebelumnya juara dua dari sini juga," katanya.
Sungguhpun demikian, Tonggo mengingatkan bahwa sebagian besar karakter vokal orang Ambon hampir sama. Untuk itu pihaknya akan menyeleksi peserta dengan sangat ketat.
"Kami mencari penyanyi yang memiliki ciri khas, sedangkan kebanyakan karakter suaranya hampir mirip," katanya.
Untuk audisi Indonesian Idol di kota Ambon, pada 3-4 Desember 2011, jumlah pendaftar ditargetkan sekitar 600an orang. Mereka yang lolos akan dikirim ke Surabaya untuk mengikuti tahap selanjutnya pada 22-24 Desember 2011.
"Yang ke Surabaya nanti sekitar 10 hingga 15 orang," katanya.
Dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, jumlah pendaftar Indonesian Idol di kota Ambon jauh lebih sedikit. Sebelumnya jumlah peserta audisi mencapai 3.000 orang.
Tahun ini, hari pertama Jumat (3/12) audisi hanya diikuti 200an orang.
"Kami memang menargetkan 600an orang, minimal di hari pertama audisi ada 300an orang, tapi peminatnya memang agak sedikit dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Mudah-mudahan audisi terakhir besok bisa lebih banyak lagi," kata Tonggo F Herlina.
