33 Provinsi Ikut Festival Olahraga Tradisional
Sabtu, 10 Juli 2010 21:08 WIB
Sebanyak 33 Provinsi menyatakan kesediaan ikut Festival Olahraga Tradisional Nasional VII tahun 2010, yang akan berlangsungĀ di Kota Ambon, 15-18 Juli.
Kepala Bidang Pemuda dan Olahraga, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Maluku, Andi Mappa di Ambon, Sabtu, mengatkan, sekitar 500 peserta dari 33 provinsi itu sudah mendaftarkan diri untuk mengikuti festival yang akan digelar di Lapangan Merdeka.
Ia mengatakan, lomba yang digelar Deputi Olahraga Rekreasi dan Deputi Bidang Pemberdayaan Olahraga, Kementerian Pemuda dan Olahraga itu merupakan salah satu rangkaian kegiatan untuk memeriahkan pelayaran internasional Sail Banda 2010 yang dijadwalkan berlangsung di Maluku 24 Juli hingga 17 Agustus mendatang.
Festival ini melombakan olahraga tradisional dari masing-masing provinsi yang belum dibakukan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga dan belum pernah ditampilkan pada festival olahraga tradisional sebelumnya.
Selain itu, olahraga tradisional yang ditampilkan juga merupakan upaya penggalian olahraga tradisional melalui pertunjukan alternatif dan menarik kepada masyarakat.
Penilaian dititikberatkan pada permainan rakyat yang lebih mengutamakan fisik sehingga dapat dikategorikan sebagai olahraga tradisional.
"Tim juri yang ditetapkan Deputi Bidang Pemberdayaan Olahraga, Kementerian Pemuda dan Olahraga akan menilai penampilan peserta yang meliputi unsur pendidikan, substansi olahraga tradisional, nilai seni gerak dan memenuhi ketentuan khusus diantaranya penguasaan lapangan, narasi dan naskah, durasi peragaan 10-15 menit serta jumlah peserta maksimal 15 orang/tim," kata Andi Mappa.
Sepuluh provinsi kategori terbaik akan memperoleh piala dari Kementerian Pemuda dan Olahraga, di samping plakat untuk seluruh provinsi peserta dan piagam untuk seluruh peserta.
Andi Mappa menyatakan olahraga tradisional pada awalnya sangat digemari masyarakat, tetapi seiring perkembangan modernisasi olahraga tradisional berangsur-angsur menghilang dan nama, karena terdesak olahraga modern dengan jenis permainan yang menggunakan teknologi maju.
"Kalangan anak-anak dan remaja bahkan orang dewasa saat ini sudah tidak mengetahui jenis olahraga tradisional dan kurang diminati, padahal jika ditelusuri lebih mendalam olahraga tradisional memiliki nilai-nilai luhur yang perlu diperkenalkan dan diwariskan kepada generasi muda," katanya.
"Semua itu penting untuk meningkatkan jiwa cinta budaya bangsa serta meningkatkan semangat persahabatan, kebersamaan, kekeluargaan, persatuan dan menciptakan suasana ceria," tambahnya.
Andi Mappa berharap, melalui festival ini, masyarakat semakin menggemari olahraga tradisional dan menjadikannya sebagai bagian dari jadi diri bangsa Indonesia.