Ambon (Antara Maluku) - Realisasi ekspor perikanan Maluku ke berbagai negara masih tetap menjanjikan dan terus mengalami peningkatan sejak 2011 serta memberikan kontribusi positif bagi pendapatan asli daerah (PAD).
"Realisasi PAD 2011 dari hasil uji mutu perikanan sebesar Rp8,1 miliar dan pada tahun 2012 mencapai Rp9,4 miliar," kata Kepala Laboratorium Pembinaan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan (LPPMHP) Ambon Deni Kotta di Ambon, Sabtu.
Pada tahun ini, dia memprediksi kontribusi sektor perikanan untuk PAD akan terus mengalami peningkatan karena sejak periode Januari--April 2013 sudah hampir melebihi realsiasi tahun lalu sebesar Rp9,4 miliar.
Selain Kota Ambon, kata dia, Laboratorium Pembinaan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan juga berada di Kota Tual dan sama-sama memberikan kontribusi bagi daerah.
Deni mengatakan bahwa realsiasi ekspor perikanan Maluku memang sempat mengalami penurunan sejak beberapa tahun lalu, bahkan pada tahun 2008 dan 2009 ada semacam kebijakan dari aparat kepolisian yang membuat para pemilik kapal ikan sempat pindah ke daerah lain.
Namun, saat ini, kontribusinya semakin baik karena berasal dari sejumlah perusahaan perikanan yang beroperasi di Maluku dan realisasi ekspor biasanya mencapai 150.000 ton per tahun meski belakangan ini sedikit mengalami penurunan.
Provinsi Maluku memiliki garis pantai yang mencapai lebih dari 11.000 kilometer dengan potensi perikanan yang besar di Laut Arafura, Laut Aru, dan Laut Banda.
Selain hasil perikanan tangkap, kata Deni, potensi lain yang dikembangkan pemerintah dan masyarakat di daerah itu adalah rumput laut yang menyebar di Kota Tual, Kabupaten Maluku Tenggara, Kabupaten Kepulauan Aru, dan Kabupaten Maluku Tenggara Barat.