Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu diperkirakan bergerak variatif di tengah optimisme pemangkasan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed.
IHSG dibuka menguat 7,39 poin atau 0,10 persen ke posisi 7,605,27. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 0,83 poin atau 0,09 persen ke posisi 947,35.
"Skala besar Pilkada menjadikannya peristiwa politik penting yang dapat memberikan dampak signifikan terhadap dinamika pasar saham dalam beberapa bulan ke depan," sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.
Dari dalam negeri, perdagangan Selasa (27/08) kemarin, pelemahan IHSG merespons ketidakpastian politik yang timbul dari pendaftaran calon kepala daerah untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, yang akan berlangsung hingga Kamis (29/08).
Tahapan berikutnya, yaitu pemungutan suara, dijadwalkan akan berlangsung serentak pada Rabu, 27 November 2024, yang mencakup 545 daerah di seluruh Indonesia, terdiri atas 37 provinsi, 415 kabupaten dan 93 kota.
Baca juga: IHSG melemah ikuti bursa kawasan Asia dan global
Dari mancanegara, pelaku pasar menantikan rilis data-data keuangan Amerika Serikat (AS), yaitu pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2024 yang akan dirilis pada Kamis (29/08).
Konsensus memproyeksikan PDB AS tumbuh 2,4 persen, atau sedikit di bawah estimasi awal 2,8 persen, yang mana revisi ini krusial untuk mengevaluasi ketangguhan ekonomi AS menghadapi potensi penurunan suku bunga.
Sementara itu, probabilitas pemotongan suku bunga 25 basis poin ke 5,00- 5,25 persen pada rapat 18 September 2024 mencapai 71,5 persen.
Namun demikian, pelaku pasar masih melihat kemungkinan The Fed melakukan pemangkasan hingga 50 basis poin.
Proyeksi menunjukkan bahwa potensi pemotongan tambahan November dan Desember, masing-masing 25 dan 50 basis poin. Alhasil, suku bunga The Fed diperkirakan mencapai 4,25 4,5 persen pada akhir tahun, sehingga turun total 100 basis poin.
Mayoritas bursa saham AS Wallstreet ditutup menguat tipis pada perdagangan Selasa (27/8) saat investor menantikan laporan pendapatan utama yang akan dirilis akhir pekan ini.
Indeks pasar S&P500 naik 0,16 persen untuk ditutup pada 5.625,80, sementara Nasdaq Composite naik 0,16 persen berakhir pada 17.754,82, indeks Dow Jones Industrial Average naik 9,98 poin, atau 0,02 persen berakhir pada 41.250,50, yang merupakan penutupan rekor kedua berturut-turut.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei melemah 19,10 poin atau 0,05 persen ke 38.269,50, indeks Hang Seng melemah 62,92 poin atau 0,35 persen ke 17.811,74, indeks Shanghai melemah 5,83 poin atau 0,20 ke 2.842,89, dan indeks Straits Times melemah 16,21 poin atau 0,48 ke 3.382,25.
IHSG dibuka menguat 7,39 poin atau 0,10 persen ke posisi 7,605,27. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 0,83 poin atau 0,09 persen ke posisi 947,35.
"Skala besar Pilkada menjadikannya peristiwa politik penting yang dapat memberikan dampak signifikan terhadap dinamika pasar saham dalam beberapa bulan ke depan," sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.
Dari dalam negeri, perdagangan Selasa (27/08) kemarin, pelemahan IHSG merespons ketidakpastian politik yang timbul dari pendaftaran calon kepala daerah untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, yang akan berlangsung hingga Kamis (29/08).
Tahapan berikutnya, yaitu pemungutan suara, dijadwalkan akan berlangsung serentak pada Rabu, 27 November 2024, yang mencakup 545 daerah di seluruh Indonesia, terdiri atas 37 provinsi, 415 kabupaten dan 93 kota.
Baca juga: IHSG melemah ikuti bursa kawasan Asia dan global
Dari mancanegara, pelaku pasar menantikan rilis data-data keuangan Amerika Serikat (AS), yaitu pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2024 yang akan dirilis pada Kamis (29/08).
Konsensus memproyeksikan PDB AS tumbuh 2,4 persen, atau sedikit di bawah estimasi awal 2,8 persen, yang mana revisi ini krusial untuk mengevaluasi ketangguhan ekonomi AS menghadapi potensi penurunan suku bunga.
Sementara itu, probabilitas pemotongan suku bunga 25 basis poin ke 5,00- 5,25 persen pada rapat 18 September 2024 mencapai 71,5 persen.
Namun demikian, pelaku pasar masih melihat kemungkinan The Fed melakukan pemangkasan hingga 50 basis poin.
Proyeksi menunjukkan bahwa potensi pemotongan tambahan November dan Desember, masing-masing 25 dan 50 basis poin. Alhasil, suku bunga The Fed diperkirakan mencapai 4,25 4,5 persen pada akhir tahun, sehingga turun total 100 basis poin.
Mayoritas bursa saham AS Wallstreet ditutup menguat tipis pada perdagangan Selasa (27/8) saat investor menantikan laporan pendapatan utama yang akan dirilis akhir pekan ini.
Indeks pasar S&P500 naik 0,16 persen untuk ditutup pada 5.625,80, sementara Nasdaq Composite naik 0,16 persen berakhir pada 17.754,82, indeks Dow Jones Industrial Average naik 9,98 poin, atau 0,02 persen berakhir pada 41.250,50, yang merupakan penutupan rekor kedua berturut-turut.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei melemah 19,10 poin atau 0,05 persen ke 38.269,50, indeks Hang Seng melemah 62,92 poin atau 0,35 persen ke 17.811,74, indeks Shanghai melemah 5,83 poin atau 0,20 ke 2.842,89, dan indeks Straits Times melemah 16,21 poin atau 0,48 ke 3.382,25.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG diprediksi variatif di tengah optimisme pemangkasan bunga Fed