Tembakan Gonzalo Higuan membawa Argentina ke empat besar, sementara ketangkasan penjaga gawang Tim Krul menghantarkan Belanda, sehingga kedua tim dengan pemain tangguh ini akan bertemu di babak semi final Piala Dunia 2014.
Pertandingan itu sendiri merupakan pertemuan kedelapan kedua tim yang disegani di dunia sepak bola.
Pada laga Sabtu (Minggu WIB), Higuain (26) bereaksi brilian ketika operan Angel Di Maria berubah arah karena mengenai bek Belgia Jan Vertonghen dan mengarah kepadanya dan ia berputar melepaskan tembakan.
"Saya tahu bahwa gol itu akan terjadi dan itu datang di saat yang tepat," kata Higuain, yang selalu gagal mencetak gol pada enam pertandingan terakhirnya untuk timnas, saat diwawancarai televisi.
"Kami memberikan segalanya, ini adalah Piala Dunia, ini tidak terjadi setiap hari. Masih ada dua pertandingan tersisa untuk mencapai mimpi yang indah ini."
Belgia, yang pencapaian Piala Dunia terbaiknya pada 1986 ketika mereka dikalahkan Argentina yang diperkuat Diego Maradona di semi final, mendapat dua peluang namun mereka tidak banyak menghadirkan ancaman meski banyak menekan pada akhir pertandingan yang menimbulkan rasa gugup terhadap ribuan pendukung Argentina yang memadati arena raksasa ini.
Argentina terlihat lebih ambisius pada fase awal pertandingan dan Higuain dengan cerdik mengeksekusi gol yang membawa mereka unggul.
Dalam laga Belanda lawan Kosta Rika, penjaga gawang pengganti Tim Krul menggagalkan dua tembakan dalam adu penalti yang dramatis di Salvador, Sabtu (Minggu pagi WIB) saat Belanda mengalahkan Kosta Rika 4-3 untuk mencapai semi final Piala Dunia.
Setelah bermain tanpa gol selama 120 menit, penjaga gawang Newcastle United itu masuk ke lapangan menjelang akhir babak perpanjangan waktu dan dia menyelamatkan gawangnya dari tembakan penalti Bryan Ruiz dan Michael Umana untuk membuat Belanda memenangi pertandingan perempat final itu.
Ini merupakan keputusan atau taktik jitu yang dilancarkan pelatih Louis van Gaal, setelah sebelumnya dia tidak dapat membuat timnya melakukan terobosan selama waktu normal dan perpanjangan waktu.
Drama adu penalti yang menegangkan itu terjadi setelah melalui pertandingan yang diwarnai dengan penampilan tangguh penjaga gawang saat tembakan para pemain Belanda membentur gawang tiga kali dan secara berkali-kali digagalkan oleh Navas.
Final mini
Laga semi final yang meloloskan empat tim, disebut-sebut sebagai laga "final mini", antara Brasil lawan Jerman dan Argentina lawan Belanda. Pertemuan ini cukup serius, karena membawa citra dan kebanggaan tim Amerika Selatan dan Eropa.
Sejak diadakannya Piala Dunia pertama tahun 1930 sampai tahun 2014, perseteruan antardua benua menjadi sangat menarik dan sangat ditunggu penggemar sepakbola.karena menampilkan permainan skill tinggi dengan gaya yang khas dan berbeda.
Nah, tim Tango akan bertemu dengan Belanda di semi final Rabu (9/7/2014) atau Kamis WIB dan pertemuan itu merupakan laga mereka kedelapan sejak 26 Mei 1974.
Dari total pertemuan itu, Belanda mengoleksi empat kemenangan, dua kali kalah, dan dua kali seri. Dua kekalahan Belanda terjadi pada 25 Juni1 1978 dengan skor 1-3 dan pada 22 Mei 1979 dalam World Cup Anniversary dengan skor 7-8 lewat adu penalti.
Laga Argentina vs Belanda kerap berakhir dengan skor ketat, entah di ajang Piala Dunia atau dalam pertandingan persahabatan. Pengecualian terjadi pada Piala Dunia 1974 dimana kala itu Belanda menang telak 4-0 atas Argentina melalui gol Johan Cruyff (2 gol), Ruud Krol, dan Nicolaas Rep.
Catatan sejarah menunjukkan, Argentina tersingkir dari Piala Dunia 1998 dengan cara yang menyesakkan dari Belanda.
Ketika itu, skor masih imbang 1-1 berkat gol Patrick Kluivert di menit 12 yang dibalas Claudio Lopez di menit 17.
Ketika waktu normal akan berakhir, Dennis Bergkamp keluar sebagai pembawa keberuntungan bagi Belanda dengan gol indahnya di menit 89.
Tapi pada final Piala Dunia 1978, sontekan pemain Belanda pada menit ke-89 nyaris mengakhiri pertandingan di waktu reguler dengan skor 2-1 untuk Belanda. Tapi bola itu hanya membentur tiang hingga skor 90 menit adalah 1-1 dan memasuki perpanjangan waktu tuan rumah Argentina menjebol gawang Oranje dua kal dan angka 3-1 untuk Argentina.
Pertemuan Belanda Argentina berawal pada 26 Mei 1974 dengan kemenangan Belanda 4-1 pada laga internasional, selanjutnya pada 26 Juni 1974 ketika Belanda mengulang kemenangan mereka dengan angka 4-0 di Piala Dunia FIFA dan Argentina membalas 3-1 pada laga Piala Dunia 25 Juni 1978.
Pada laga World Cup Anniversary 22 Mei 1979, Argentina menang dengan angka mencolok 8-7 dan pada 4 Juli 1998 Belanda menang 2-1 di Piala Dunia, Pada 31 Maret 1999 kedudukan imbang 1-1 pada laga internasional dan Belanda menang pada 12 Februari 2003 pada laga internasional.
Melihat sejarah pertemuan kedua negara ini, kelihatannya laga akan sangat ketat, karena Belanda harus mengatur irama permainan mereka melawan tekanan tim Amerika Selatan yang kelihatannya akan bermain tanpa diperkuat Angel Di Maria yang didera cedera.
Perkiraan susunan pemain.
Belanda (4-4-3) : 1. Jasper Cillesen, 7. Daryl Janmaat, 3. Stefan de Vrij, 2. Ron Vlaar, 5. Daley Bilnd, 20. Georginio Wijnaldum, 8. Jonathan De Guzman, 10. Wesley Sneijder, 21. Memphis Bepay, 11. Arjen Robben, 9. Robin van Persie.
Pelatih : Louis van Gaal.
Argentina (4-4-3) : 1. Sergio Romero, 4. Pablo Zabaleta, 15. Martin Demichelis, 2. Ezequiel Garav, 16. Marcos Rojo, 14. Javier Mascherano, 5. Fernando Gago, 8. Enzo Perez, 22. Ezequiel Lavezzi, 10. Lionel Messi, 9. Gonzalo Higuain.
Pelatih : Alejandro Sabella. (dari berbagai sumber)
Menunggu Laga Kedelapan Argentina-Belanda
Senin, 7 Juli 2014 11:15 WIB