Ambon (ANTARA) - Komando Daerah Militer (Kodam) XV Pattimura melakukan operasi penegakan ketertiban dan yustisi Polisi Militer (PM) TNI 2025 untuk mewujudkan TNI prima sebagai garda terdepan pertahanan negara menuju Indonesia maju.
“Kegiatan ini diikuti oleh 380 personel gabungan TNI-Polri, Dishub, Sat Pol PP, BNN dan Kejaksaan Tinggi,” kata Pangdam XV/Pattimura Mayjen TNI Putranto Gatot Sri Handoyo di Ambon, Senin.
Ia menjelaskan operasi penegakan ketertiban dan yustisi oleh Polisi Militer TNI di wilayah Kodam XV/Pattimura ditandai dengan pernyataan resmi dan penyematan tanda dimulainya operasi kepada perwakilan Polisi Militer dari ketiga matra yakni AD, AL dan AU.
“Bertindak selaku Komandan Upacara (Danup) Mayor Cpm Anggi Wahyu dari satuan Dandenpom XV/2 Masohi,” kata dia.
Pangdam mengatakan operasi yang digelar hari ini merupakan kegiatan yang bertujuan untuk menjaga amanat yang sudah diberikan negara kepada TNI agar kekuatan yang dimilikinya tidak disalahgunakan untuk kepentingan di luar tugas pertahanan negara.
Pada operasi ini, ia menekankan personel Polisi Militer TNI mengedepankan aspek-aspek edukatif, preventif dan persuasif agar para prajurit TNI menjadi tertib dan taat hukum.
"Operasi penegakan ketertiban dan operasi yustisi Polisi Militer TNI merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap tahun, sebagai komitmen kita dalam menegakkan disiplin, hukum, dan tata tertib di lingkungan TNI. Hal ini penting karena TNI diberi tugas oleh negara untuk menjadi garda terdepan bangsa di bidang pertahanan", ucapnya.
Ia berharap Polisi Militer TNI harus menjadi teladan di lingkungan TNI dengan bertindak profesional dan melakukan langkah hukum secara adil, transparan dan akuntabel.
"Tuntutan profesionalisme Polisi Militer TNI ini sejalan dengan program Astacita Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia di mana reformasi hukum menjadi salah satu program prioritas dalam masa kepemimpinan beliau", ujarnya.