Ambon (ANTARA) - Wakil Gubernur (Wagub) Maluku Abdullah Vanath mengajak masyarakat di daerah itu untuk memperkuat toleransi dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah sebagai wujud persatuan dalam kemajemukan.
“Mari kita perkuat toleransi saling menjaga keamanan, untuk memelihara persaudaraan di antara kita,” kata dia di Ambon, Senin.
Dia mengatakan hal itu mengingat Maluku sebagai provinsi kepulauan dengan warga beragam suku bangsa, ras, dan agama dengan prinsip persaudaraan yang kental, yakni pela gandong.
Prinsip itu juga diperkuat dengan semboyan potong di kuku rasa di daging ale rasa beta rasa yang jika diartikan memiliki makna susah senang bersama dalam setiap kondisi.
Apalagi, katanya, Hari Raya Idul Fitri tahun ini berdekatan dengan Hari Raya Nyepi oleh umat Hindu yang jatuh pada 29-30 Maret 2025.
Dia menjelaskan toleransi di Maluku langkah penting membangun masyarakat yang harmonis dan damai. Hal itu dapat dilakukan dengan meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap keragaman melalui pendidikan formal dan nonformal hingga menjadi fondasi yang kuat.
Selain itu, katanya, membangun keharmonisan dan kerja sama antarkomunitas dan agama melalui kegiatan sosial dan budaya yang melibatkan semua pihak.
Hal ini, katanya, dibuktikan dengan saling menjaga secara lintas agama saat perayaan hari besar keagamaan di Maluku.
Ia mengatakan partisipasi masyarakat dalam kegiatan-kegiatan yang mendukung toleransi dan keragaman serta pengembangan kepemimpinan di tingkat lokal juga menjadi penting untuk membangun masyarakat yang harmonis dan damai.
Dengan melakukan langkah-langkah tersebut, dia mengharapkan, toleransi di Maluku dapat diperkuat dan masyarakat dapat hidup berdampingan secara harmonis dan damai.
Disamping itu, pihaknya juga mengajak masyarakat di Maluku untuk menjaga persatuan dengan mendukung program pemerintah di tengah tanggungan hutang daerah yang diwarisi dari pemerintahan sebelumnya serta kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan pemerintah pusat.
“Pemerintah Provinsi Maluku mengajak seluruh rakyat Maluku untuk bersama menghadapi situasi yang berat di tengah tanggungan hutang daerah yang banyak, juga kebijakan efisiensi dan ini menjadi tantangan tersendiri untuk maju,” katanya.