Ternate (Antara Maluku) - Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate, Maluku Utara (Malut) berupaya memenuhi kebutuhan listrik untuk industri perikanan dan industri lainnya di daerah ini, di antaranya dengan cara menjalin kerja sama dengan PT PLN.
Wali Kota Ternate Burhan Abdurrahman di Ternate, Sabtu, mengatakan, salah satu bentuk kerja sama antara Pemkot Ternate dengan PT PLN untuk penyediaan listrik industri adalah pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) berkapasitas 30 MW.
Dalam kerja sama tersebut, Pemkot Ternate akan menyediakan lahan untuk lokasi pembangunan PLTG dan pembangunan infrastruktur penunjangnya, sedangkan PT PLN akan membangun PLTG, termasuk seluruh peralatan penunjangnya.
"Pemkot Ternate telah menyediakan lahan seluas 9 ha di wilayah Kastela, Ternate Selatan dan direncanakan mulai 2015 ini lahan untuk lokasi pembangunan PLTG itu dikerjakan sesuai dengan kebutuhan untuk pembangunan sebuah PLTG," katanya.
Jika PLTG berkapasitas 30 MW tersebut beroperasi maka dipastikan Ternate akan memiliki kapasitas listrik yang besar, karena selama ini sudah ada listrik PLN di PLTD Kayu Merah berkapasitas 24 MW serta Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berkapasitas 14 MW di Rum Tidore yang terkoneksi dengan PLN Ternate berkapasitas 2 X 7 MW, sementara beban pucak baru sekitar 23 MW.
Menurut Wali Kota, dengan daya listrik sebanyak itu maka pemenuhan kebutuhan listrik untuk industri tidak lagi menjadi masalah, oleh karena itu para investor yang ingin membangun industri di daerah ini tidak perlu mengkhawatirkan penyediaan listrik untuk industrinya.
Selama ini banyak investor yang semula sangat berminat membangun industri di Ternate, di antaranya industri perikanan namun kemudian beralih ke daerah lain karena kapasitas listrik di Ternate tidak bisa memenuhi kebutuhan listrik industri yang akan mereka bangun.