Ambon (ANTARA) - Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Ambon mencatat ada sebanyak 1.345 kunjungan kapal di wilayah Pelabuhan Ambon sepanjang semester I tahun 2025, meningkat dibandingkan dengan periode yang sama pada 2024 yakni 1.264 kunjungan kapal.
“Jumlah tersebut mencerminkan tingginya aktivitas pelayaran di kawasan timur Indonesia, khususnya di Maluku,” kata Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Laut (Lala) KSOP Ambon, Iyan Ashari di Ambon, Kamis.
Dia mengatakan bahwa angka tersebut terdiri dari berbagai jenis kapal, mulai dari kapal penumpang, kapal barang, hingga kapal perintis yang melayani daerah-daerah terluar dan terpencil.
"Selama Januari hingga Juni 2025, tercatat total 1.345 kunjungan kapal yang masuk dan keluar melalui pelabuhan Ambon. Ini menunjukkan stabilitas arus pelayaran dan distribusi logistik di wilayah Maluku," ujar Iyan.

Ia menambahkan, kunjungan didominasi oleh kapal barang, kapal Pelni dan kapal perintis yang memiliki peran strategis dalam mendukung konektivitas antarpulau di Provinsi Maluku.
"Distribusi logistik ke wilayah kepulauan sangat bergantung pada transportasi laut. Dengan tingginya frekuensi kunjungan kapal, berarti kegiatan ekonomi dan pasokan barang berjalan cukup baik," katanya.
Menurut Iyan, pihak KSOP juga terus berupaya meningkatkan pelayanan kepelabuhanan, termasuk percepatan proses administrasi dan digitalisasi layanan untuk mempermudah pengguna jasa pelabuhan.
"Target kami adalah menciptakan sistem layanan yang cepat, transparan, dan efisien agar dapat menarik lebih banyak aktivitas pelayaran ke Ambon," jelasnya.
Ia juga menuturkan bahwa koordinasi lintas sektor, termasuk dengan Pelindo dan instansi maritim dan linas sektor terkait lainnya, menjadi kunci kelancaran arus kapal dan barang di pelabuhan.
KSOP Ambon juga terus memantau perkembangan trafik kapal dan melakukan evaluasi rutin guna memastikan keselamatan serta kelancaran pelayaran di wilayah kerjanya.