Ternate (Antara Maluku) - Pemkot Ternate, Maluku Utara (Malut) akan memperjuangkan pembangunan jembatan yang menghubungkan Kota Ternate dengan Pulau Maitara dan Pulau Tidore untuk melancarkan mobilitas ekonomi dan sosial masyarakat antar-ketiga pulau yang berdekatan itu.
"Pembangunan jembatan yang menghubungkan ketiga pulau tersebut jelas membutuhkan dana besar, oleh karena itu pemkot akan memperjuangkan biayanya dari pemerintah pusat, karena kalau menggunakan APBD Ternate sangat tidak mungkin," kata Wakil Wali Kota Ternate Arifin Djafar di Ternate, Selasa.
Pemkot Ternate telah menyampaikan rencana pembangunan yang menghubungkan Pulau Ternate dengan Pulau Maitara dengan Pulau Tidore itu kepada Presiden Joko Widodo ketika berkunjung ke daerah ini pada awal Mei ini, selain itu juga telah mengutarakannya kepada anggota DPR-RI asal Malut.
Menurut Arifin Djafar, pembangunan jembatan tersebut bagi Pemkot Ternate sangat penting, karena tidak hanya melancarkan mobilitas ekonomi dan sosial masyarakat antar-ketiga pulau, tetapi juga untuk mendukung pengembangan Ternate sebagai pusat jasa dan perdagangan di Malut.
Masalah utama yang dihadapi Ternate terkait pengembangannya sebagai pusat jasa dan perdagangan di Malut adalah terbatasnya lahan, karena pulau ini sangat kecil dan sebagian besar wilayahnya merupakan gunung yang tidak memungkinkan untuk menjadi lokasi pembangunan sarana dan prasarana.
Oleh karena itu, kata Arifin Djafar, Ternate menggunakan wilayah penyangga dan yang memungkinkan menjadi daerah penyangga Ternate adalah Pulau Maitara dan Pulau Tidore, sehingga disini pentingnya pembangunan jembatan yang menghubungkan Ternate dengan kedua pulau itu yang masih memiliki lahan cukup luas.
Hubungan transportasi antara Ternate-Maitara-Tidore selama ini hanya mengandalkan kapal feri dan speed baot, sehingga kalau dikaitkan dengan keinginan menjadikan Maitara dan Tidore sebagai penyangga Ternate kurang efektif dan efisien, terutama kalau cuaca di perairan antar-ketiga pulau ini buruk.
Ia menambahkan, Pulau Ternate memiliki gunung api Gamalama yang masih aktif, sehingga jika gunung erupsi dan mengharuskan seluruh warga Ternate harus diungsikan keluar Ternate seperti terjadi pada tahun 1980-an maka keberadaan jembatan yang menghubungkan Ternate dengan kedua pulau itu sangat dibutuhkan untuk melancarkan mobilisasi pengungsian warga.
Pemkot Perjuangkan Pembangunan Jembatan Ternate-Maitara-Tidore
Selasa, 19 Mei 2015 15:01 WIB