Ambon (Antara Maluku) - Para petani di Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku sangat mendambakan adanya pemberian bantuan mesin parut sagu untuk lebih mempermudah usaha mereka dalam melakukan pengolahan.
"Selama ini para petani di daerah itu lebih mengandalkan pengolahan sagu dari proses penebangan pohon hingga menghasilkan tepung secara tradisional sehingga cukup menguras tenaga mereka," kata anggota DPRD Maluku, Temmy Oersipuny di Ambon, Rabu.
Anggota DPRD asal daerah pemilihan Kabupaten Maluku Tenggara, Kepulauan Aru, serta Kota Tual ini mengakui mendapat banyak keluhan dari warga yang kesulitan mengolah sagu secara tradisional.
Sementara saat ini sudah ada mesin parut yang dinilai lebih praktis dan efisien dalam memproduksi salah satu jenis makanan pokok masyarakat tersebut.
Menurut Temmy, dalam tahun 2014 lalu dirinya telah mengusulkan bantuan mesin parut sagu ke Dinas Perindustrian dan Perdagangan provinsi untuk disalurkan kepada petani.
"Yang diterima saat itu sebanyak 30 unit mesin parut sagu dan telah disalurkan kepada sejumlah kelompok tani di Aru," katanya.
Meski pun nilai bantuannya tergolong kecil, namun membawa manfaat yang sangat besar bagi masyarakat yang mengolah sagu.
Kemudian untuk tahun ini, ketika melakukan reses ke dapil tersebut, lebih banyak warga yang menginginkan bantuan serupa sehingga kembali diusulkan 75 unit mesin.
Sebab mesin ini sangat dibutuhkan masyarakat yang bermukim bukan saja di Dobo, Ibu Kota Kabupaten Kepulauan Aru tetapi juga untuk mereka yang memiliki lahan sagu pada desa-desa lain.