Ternate (Antara Maluku) - Sejumlah anggota DPRD Kota Ternate, Maluku Utara (Malut), meragukan independensi Gubernur Malut di pilkada Kota Ternate, karena secara terang-terangan memberikan dukungan ke pasangan balon tertentu.
"Lihat saja, baliho politik pasangan Sidik/Djasman sebagai bakal calon (balon) Walikota Dan Wakil Walikota Ternate yang melibatkan Gubernur Malut KH. Abdul Gani Kasuba, membuat masyarakat Kota Ternate meragukan independensi Gubernur sebagai kepala daerah," kata anggota DPRD kota Ternate, Heny Sutan Muda di Ternate, Jumat.
Dia mengatakan, baliho seperti itu harusnya dilepaskan karena gubernur sebagai pimpinan dan milik semua masyarakat Provinsi Malut, bukan milik orang tertentu.
Sedangkan, jika Gubernur mengiyakan untuk fotonya dipasangkan pada satu kandidat pilwako sudah tentu Gubernur menciptakan keberpihakan, sementara Almarhum Sri Sultan Ternate, Mudaffar Syah mestinya dihargai karena Sultan telah meninggal.
Untuk itu, alangkah baiknya fotonya tidak lagi dipampang dalam baliho Politik, jika dalam momen politik ini ada dukungan pihak keluarga Kesultanan pada salah satu kandidat maka harusnya foto yang dipakai pihak keluarga.
Sehingga, Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) beserta satpol PP harus jeli mengawasi serta lepaskan baliho politik yang dipampan di titik jalan protokol yang menggunakan foto gubernur dan Sri Sultan, apalagi di lapangan ngaralamo Kelurahan Salero, dengan waktu dekat akan diadakan peringatan hari Kemerdekaan yang sudah seharusnya sudah diadakan pembersihan berdasarkan surat yang sudah disampaikan.
Menurut Heny, kepekaan seorang Gubernur harusnya ditingkatkan dan lebih menunjukan sikap Netral dalam momen pemilihan Kepala Daerah dan dari lawan politik juga harusnya fair dallam pertarungan bukan bertindak seperti ketakutan.
"Gubernur juga harus peka terhadap hal ini kalo memang pak gub merasa bahwa pak gub bagian dari gubernur milik semua orang dan gubernur harus netral, jika gubernur netral maka turunkan baliho yang ada foto gubernur," katanya.
Dia mengatakan, pertarungan di pilkada ini harusnya fair dalam pertarungan jangan semacam ketakutan sehingga menampilkan foto gubernur dan Sri Sultan.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Malut, Sultan Alwan ketika dikonfirmasi menyatakan, pihaknya akan membuka seluruh baliho dan spanduk baliho milik pasangan balon yang bertarung di pilkada, jika telah ditetapkan sebagai calon bupati/walikota di pilkada serentak 9 Desember 2015 mendatang.
