Saumlaki, 9/2 (Antara Maluku) - Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Budi Karya Sumadi bersama Dirjen Perhubungan Laut, Antonius Tonny Budiono dan rombongan melakukan peninjuan di Pelabuhan Saumlaki, ibu kota Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), Kamis.
Pantauan Antara, Menteri dan rombongan tiba pukul 15:30 WIT di bandara Mathilda Batlayeri Saumlaki, dengan menggunakan pesawat Kings Air milik Ditjen Perhubungan Udara dengan nomor registrasi PK CAR Jet.
Menteri dan rombongan yang disambut oleh Bupati Bitsael S. Temmar dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kabupaten MTB.
Usai mendengar laporan singkat dari Kepala Bandar Udara Mathilda Batlayeri, menteri dan rombongan langsung menuju pelabuhan laut Saumlaki dan melakukan pemantauan di lokasi dermaga selama 45 menit, sebelum kemudian kembali ke Kota Ambon.
Budi Karya Sumadi mengatakan kunkernya ke Saumlaki itu merupakan tindaklanjut dari rencana pemerintah mengevaluasi program Tol laut di sejumlah titik termasuk di kota itu.
"Saya ditugaskan Presiden meninjau titik-titik yang disinggahi kapal tol laut. Kita mau lihat sejauh mana tol laut ini produktif," katanya.
Ia mengaku gembira mendengar komentar bupati bahwa tol laut menjadikan harga barang murah dan menggairahkan kehidupan ekonomi.
"Kalau kita berusaha dimana pusat memberikan fasilitas dan daerah aktif maka ini sinergi yang bagus," katanya.
Menurut Budi, untuk meningkatkan produktivitas program tol laut, pemerintah pusat bakal memperketat system pemantauan. Sesuai evaluasi, ternyata belum terjadi keseimbangan dalam impor dan ekspor barang dari Surabaya ke Saumlaki maupun dari Saumlaki menuju Surabaya.
Program itu juga masih punya masalah "ke sini banyak ke sana kurang". Kalau ke sini maupun ke sana banyak berarti itu semakin produktif.
"Kami harus sampaikan bahwa tol laut itu tidak selalu disubsidi. Satu kali tertentu kalau nilai keekonomian itu sudah tercapai maka itu bisa berjalan sendiri" ungkapnya.
Meskipun demikian, pemerintah tetap optimistis karena ada potensi pasar yang bisa digarap dari kabupaten MTB. Kementerian Perhubungan juga akan mendorong proses pembinaan dan mencari solusi yang tepat agar program tol laut semakin produktif untuk masyarakat.
"Saya sarankan ke bupati bahwa untuk mendapatkan nilai tambah bagi masyarakat, maka perusahan BUMD atau siapapun itu perlu digalang, karena dalam waktu dekat ini kita upayakan ada day recall terutama kapal, dan untuk itu sudah saya sampaikan ke dirjen untuk dimungkinkan segera ada yang mobile sehingga bisa mendorong peningkatan produktifitas daripada kapal-kapal ini," katanya.
Menteri optimistis, jika produktivitas masyarakat dan pelaku pasar semakin meningkat maka ke depan Saumlaki akan menjadi salah satu pusat kegiatan di selatan timur Indonesia, apalagi turut didukung dengan potensi wisata maritim yang sangat indah.
"Saumlaki ini tiga atau empat tahun yang lalu terdengar sebagai satu daerah yang potensial dan ternyata saya buktikan bahwa ada satu kegairahan yang mesti kita rawat dan kembangkan ke depan," katanya.
Bupati Bitsael S. Temmar menyambut baik rencana pemerintah pusat meningkatkan produktivitas program tol laut di sejumlah daerah termasuk Saumlaki.
Ia mengatakan, tol laut sangat membantu masyarakat di MTB. Harga barang yang semula Rp.200.000, dengan adanya tol laut bisa ditekan harganya mendekati harga barang di pulau Jawa.
Ia juga mengakui masyarakat di MTB belum secara baik menggunakan tol laut sebagai peluang usaha yang dapat memberikan keuntungan bagi daerah dan masyarakat. Karena itu, pemerintah daerah harus mendorong produktivitas masyarakat untuk menghasilkan berbagai komoditi yang bisa dibawa keluar MTB.
"Dengan begitu, barang yang didatangkan dari pulau Jawa sama dengan yang keluar dari Saumlaki. Kalau itu terjadi maka dinamika ekonomi bisa terjadi dan kesejahteraan masyarakat bisa kita perbaiki dengan sendirinya," katanya.