Ternate, 3/4 (Antara) - Pemerintah Kota Ternate, Maluku Utara (Malut) menjadikan Festival Legu Gam (FLG) sarana pelestarian adat-istiadat dan budaya agar tidak ditinggalkan generasi muda daerah itu.
"Selain ajang promosi pariwisata Ternate, FLG merupakan salah satu kegiatan pendukung visi-misi Pemkot Ternate dalam melestarikan adat istiadat daerah ini," kata Wali Kota Burhan Abdurahman di Ternate, Minggu.
Ia menegaskan Pemkot Ternate akan terus mendukung Kesultanan Ternate untuk melestarikan khasanah budaya melalui FLG dengan menampilkan berbagai atraksi menarik.
"Kota Ternate akan diperjuangkan menjadi kota pusaka dunia, karena sebagai salah satu kota bersejarah dan menjadi rebutan bangsa Eropa di masa lampau," katanya.
FLG 2017 juga diikuti puluhan IKM dan UKM, agar para pelaku industri rumahan di Ternate dapat lebih mandiri dan produknya lebih dikenal masyarakat luas.
Puluhan pelaku UKM dan IKM tersebut menempati stand yang difasilitasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Ternate.
Ketua Umum FLG, Hi Abdullah Tahir mengatakan pemilihan tema Legu Gam Moloku Kieraha bertujuan mendorong masyarakat luas bersama pemerintah daerah se-kabupaten/kota Provinsi Malut untuk mengenali kekayaan alam, budaya dan sejarahnya.
Abdullah yang juga Wakil Wali Kota Ternate berharap FLG 2017 berjalan baik dan lancar, serta mendorong pengembangan dan pembangunan pariwisata sekaligus revitalisasi budaya daerah Maluku Utara.