Pemerintah Segera Bangun Home Stay di Morotai

Ternate, 14/9 (Antara) - Pemerintah pusat segera membangun 1000 fasilitas "home stay" di Pulau Morotai, Maluku Utara (Malut) untuk mengatasi keterbatasan akomodasi di daerah yang menjadi satu dari sepuluh destinasi wisata utama di Indonesia.

"Pembangunan 1.000 home stay itu tersebar di seluruh objek wisata di Pulau Morotai, termasuk desa - desa yang akan dikembangkan menjadi desa wisata," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Malut, Syamsudin A.kadir di Ternate, Kamis.

Dari seribu home stay yang akan dibangun tersebut, sebagian di antaranya akan memanfaatkan rumah masyarakat di sekitar kawasan objek wisata, sehingga dapat memberi kontribusi bagi peningkatan pendapatan masyarakat dari para wisatawan yang menginap.

Menurut Syamsudin, pemerintah memutuskan membangun home stay untuk mengatasi keterbatasan akomodasi di Pulau Morotai, karena pembangunan home stay tidak membutuhkan dana besar dan dapat diselesaikan dalam waktu singkat.

Pembangunan home stay hanya membutuhkan waktu paling lama enam bulan, jauh lebih singkat jika dibandingkan dengan pembangunan hotel yang membutuhkan waktu sedikitnya tiga tahun, itu pun kalau investornya sudah ada dan lahannya sudah siap.

Pemerintah pusat, kata Syamsudin, juga segera melaksanakan kegiatan lainnya terkait pengembangan Pulau Morotai sebagai salah satu dari sepuluh destinasi wisata utama di Indonesia, di antaranya pembangunan infrastruktur Bandara Leo Wattimena di daerah itu.

Bandara Leo Wattimena yang merupakan bandara peninggalan Sekutu pada Perang Dunia II akan segera dilengkapi dengan terminal penumpang berstandar internasional, selain itu lebar landasannya akan di tambah dari 30 meter menjadi 45 meter, sehingga bisa didarati pesawat berbadan lebar.

"Bandara Leo Wattimena itu juga akan dijadikan bandara internasional, yang ditargetkan bisa menjadi pintu masuk bagi wisatawan mancanegara dengan sasaran sediktinya 5 juta orang per tahun dan itu bukan sesuatu yang mustahil akan trealisasi, karena Morotai memiliki banyak objek wisata menarik," kata Syamsudin A. Kadir.