Ambon, 4/10 (Antara Maluku) - Kegiatan "Banda Panggil Pulang" 2017 dilaksanakan untuk mendukung perayaan 350 tahun pertukaran pulau Run, kepulauan Banda, kabupaten Maluku Tengah dengan pulau Manhattan, New York, Amerika Serikat yang populer dengan perjanjian Breda di Banda pada November 2017.
Ketua Panitia Lokal Banda Panggil Pulang 2017, Rury Moenandar, dikonfirmasi, Rabu, mengatakan, kegiatan melibatkan anak cucu keturunan Banda se- dunia pada 4 - 8 Oktober 2017 bertujuan mendukung dan menyukseskan perayaan 350 tahun perjanjian Breda.
"Kami bersama masyarakat Banda "berbenah" agar perayaan 350 tahun perjanjian Breda sesuai arahan Gubernur Maluku, Said Assagaff haruslah menggaungkan kembali kejayaan kepulauan Banda yang hampir terlupakan," ujarnya.
Karena itu, Panitia Banda Panggil Pulang 2017 dalam kegiatannya memprogramkan membangun MCK agar mendukung pesona wisata di Kepulauan Banda dan menyelenggarakan seminar tentang terumbu karang dan hasil laut agar masyarakat lebih memahami pentingnya kelestarian lingkungan.
Selain itu, berkunjung ke pulau Run, pulau Ay, pulau Nailaka, pulau Hatta dan pulau Banda Besar.
"Jadi Banda Panggil Pulang 2017 telah diawali proses `Buka kampung adat` pada 3 Oktober 2017 dan napak tilas ke pulau Banda Besar guna mengelorakan motivasi anak cucu bahwa daerah memiliki pesona wisata memiliki keunggulan komparatif sehingga menjadi incaran wisatawan maupun ilmuan mancanegara," kata Rury.
Sebelumnya Gubernur Maluku, Said Assagaff menginginkan, "Pesta Rakyat Banda 2017" harus menggaungkan kembali kejayaan kepulauan Banda sebagai narasi sejarah dunia maupun bangsa Indonesia yang pernah terukir sudah jarang terdengar dan dikisahkan oleh generasi muda.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku memiliki tanggungjawab untuk menghadirkan kembali kebanggaan dan kejayaan kepulauan Banda,mengingat daerah ini pernah menjadi incaran bangsa Eropa karena rempah-rempahnya menjadi sentral yang mengubah peta perdagangan dunia saat itu.
"Marilah seluruh komponen masyarakat Maluku bersama-sama memupuk kembali rasa cinta kepada sejarah, karena bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarahnya," tandas Gubernur.
Perayaan 350 tahun perjanjian Breda berbarengan dengan Festival Banda yang penyelenggaraannya bersamaan dengan Mangente (menyaksikan) Banda pada November 2017.
Perjanjian Breda berisi penawaran pertukaran Pulau Run dan Manhattan akibat perebutan sengit dan berdarah antara Vereenigde Oostibdischeb Cinpagnie (VOC) dan sekelompok tentara Inggris pimpinan Kapten Nathaniel Courthope pada awal abad ke-17.
Dalam kesepakatan itu Inggris menyerahkan Pulau Run kepada Belanda dan sebagai imbalan Inggris mendapat Manhattan, sebuah pulau yang terletak di sebelah Selatan ujung Sungai Hudson. Itu adalah satu dari lima kota bagian yang membentuk New York.
Selain itu, empat tokoh nasional yang pernah diasingkan di Banda yakni Bung Hatta, Bung Sjahrir, dr. Cipto Mangunkusumo dan Iwa Koesoemasoemantri.
Gubernur menyesalkan, Banda telah kesohor di dunia itu ternyata tidak masuk dalam destinasi pariwisata nasional.
"Saya telah meminta Tim Wantimpres yang diketuai, Abdul Malik Fadjar saat berkunjung ke Ambon agar bisa memberikan pertimbangan kepada Presiden atas masukan yang ditampung dari Maluku sehingga daerah ini dimasukkan dalam destinasi pariwiusata nasional," tegasnya.
"Banda Panggil Pulang" Dukung Perayaan Perjanjian Breda
Rabu, 4 Oktober 2017 12:22 WIB