Ternate, 14/12 (Antara Maluku) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Ternate, Maluku Utara (Malut) melakukan berbagai langkah untuk mengantisipasi penyebaran bakteri difteri, walaupun sejauh ini belum ada warga Ternate yang terserang bakteri itu.
"Kami sudah mengirim surat edaran ke seluruh Puskesmas dan Posyandu di Kota Ternate untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pencegahan serangan bakteri difteri," kata Kepala Dinkes Ternate, Fatiha Suma di Ternate, Kamis.
Bakteri difteri yang yang umumnya menyerang saluran pernapasan atas dengan indikasi demam tinggi dan sakit kerongkongan, saat ini ditemukan di DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat, sehingga Kementerian Kesehatan menetapkan ketiga daerah itu sebagai daerah Kejadian Luar Biasa (KLB) bakteri difteri.
Menurut dia, sosialisasi pencegahan penyebaran bakteri difteri kepada masyarakat lebih ditekankan pada upaya untuk menjaga pola hidup sehat, karena dengan pola hidup sehat dapat melindungi diri dari serangan bakteri difteri maupun penyakit lainnya.
Selain itu, khusus untuk balita dan anak-anak harus melakukan imunisasi secara lengkap di Puskesmas atau Posyandu yang telah disiapkan di setiap kelurahan, agar tubuh mereka memiliki ketahanan dalam melawan serangan bakteri difteri atau bakteri lainnya.
Menyinggung penyebaran malaria di Ternate, Fatiha Suma mengatakan sejauh ini sesuai laporan dari setiap Puskesmas di Ternate, memang ada pasien yang ditemukan menderita malaria, tetapi jumlahnya tidak terlalu signifikan jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Untuk mengantisipasi penyebaran malaria, Dinkes Ternate bersama berbagai pihak terkait lainnya juga terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat, di antaranya melalui kegiatan pengendalian lingkungan, terutama di daerah-daerah yang rawan penyebaran malaria.
"Dalam kegiatan pengendalian lingkungan itu, lebih ditekankan pada upaya menciptakan lingkungan permukiman yang bersih dan pembudidayaan berbagai jenis tanaman pengusir nyamuk, seperti bunga lafender dan serei,"katanya.
Pemkot Ternate menargetkan daerah berpenduduk 200ribu lebih jiwa ini pada 2018 bebas malaria dan target itu diyakini dapat tercapai, karena saat ini angka kasus malaria sudah berada di bawah satu kasus dalam setiap seribu penduduk.
Dinkes Ternate Antisipasi Penyebaran Bakteri Difteri
Kamis, 14 Desember 2017 15:49 WIB