Kepala Satuan (Kasat) Reserse dan Kriminal (Reskrim) Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease AKP George Siahaya, mengimbau masyarakat waspada terhadap perampokan dan penipuan selama Ramadhan."Kami dari polres telah memberikan imbauan, agar masyarakat lebih berwaspada terhadap berbagai aksi perampokan dengan senjata api, maupun tindakan penipuan melalui hipnotis sebagaimana terjadi di beberapa kota besar di Indonesia," katanya, di Ambon, Senin.Menurut Kasat Reskrim, berbagai tindak kejahatan itu terjadi bukan hanya karena niat pelaku, tetapi juga karena ada kesempatan.Untuk itu, katanya, kepolisian telah mengingatkan para pemilik toko perhiasan dan bank-bank untuk menempatkan para personil kepolisian ataupun keamanan berdasarkan kebutuhan."Jadi, polisi juga dikerahkan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan dengan menempatkan beberapa personil polisi atau keamanan. Begitu pula dengan toko perhiasan emas bisa menerapkan hal serupa, atau tidak buka hingga larut malam," ujarnya.Selain itu, masyarakat diimbau agar tidak memakai perhiasan menyolok, atau berhati-hati saat mengeluarkan banyak uang di keramaian.Secara terpisah, Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Polres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease, Kompol Marusaha Manurung, mengatakan, semakin luas suatu wilayah, maka makin tinggi pula tingkat kriminalitas di wilayah tersebut, sehingga tidak mengherankan bila perampokan berksala besar kerap kali terjadi di kota-kota besar di Indonesia.Diungkapkannya, berbeda dengan Kota Ambon, yang memiliki luas wilayah kecil, dengan jalur-jalur tranportasi terbatas sehingga tingkat kriminalitas dimaksud sulit dipraktekkan."Dengan luas wilayah yang kecil, jalur-jalur transportasi yang bisa digunakan untuk melarikan diri pun terbatas. Koordinasi masyarakat dengan kepolisian maupun pihak terkait secara cepat bisa mematahkan operasi kejahatan ini," kata Kabag Ops, di Ambon, Senin.Namun, kata dia, pihaknya tetap mendukung pengamanan terhadap beberapa lokasi yang dianggap rawan terjadinya perampokan, dengan penempatan beberapa personil polres."Kewaspadaan harus tetap ada. Minimal dua personil pada setiap bank. Dari polres, kami menempatkan empat personil polisi di Bank Indonesia, mendukung pengamanan yang dikoordinir Sub Dit Pengamanan Objek Vital Polda Maluku," ujarnya.Ditambahkannya, dalam lingkup wilayah kerjanya saat ini, belum pernah ada kasus perampokan bersenjata api, maupun penipuan bermodus hipnotis secara langsung."Untuk korban penipuan dengan cara hipnotis, pernah terjadi satu kali via telepon untuk dengan iming-iming undian berhadiah dan pelakunya tidak bisa kami lacak karena berada di luar Maluku, katanya.Bahkan, kata dia, sekarang telah berkembang penipuan via pesan singkat ponsel dan jejaring sosial facebook yang minta dikirimkan pulsa ke nomor tertentu, dengan memakai nama orang terdekat korban."Biasanya pelaku menyatakan diri sebagai orang terdekat korban, dan minta dikirimkan pulsa ke sebuah nomor baru yang diakuinya sebagai nomor barunya, dan menyatakan dirinya sedang dalam masalah seperti kecelakaan sehingga butuh pulsa itu secepatnya. Dan walaupun nominal pulsanya kecil, tapi banyak orang yang menjadi korbannya," tegasnya.
Polisi Imbau Masyarakat Waspada Perampokan Selama Ramadhan
Selasa, 31 Agustus 2010 6:38 WIB