Ternate, 26/3 (Antaranews Maluku) - Proses pembuatan paspor untuk 1.000 lebih Calon Jamaah Haji (CJH) Maluku Utara (Malut) tahun 2018 yang ditangani Kantor Imigrasi Ternate dan Kantor Imigrasi Tobelo sudah hampir rampung.
"Sesuai laporan dari kedua Kantor Imigrasi tersebut, proses pembuatan paspor CJH Malut mencapai 90 persen lebih dan ditargetkan awal April 2018 sudah rampung semua," kata Kepala Bidang Haji dan Umroh Kantor Wilayah Kementerian Agama Malut, Amar Manaf, di Ternate, Senin.
Pembuatan paspor untuk CJH dari Kota Ternate, Kota Tidore Kepulauan, Kabupaten Halmahera Barat, Halmahera Selatan, Kepulauan Sula dan Pulau Taliabu ditangani Kantor Imigrasi Ternate, sedangkan CJH dari Kabupaten Halmahera Utara, Pulau Morotai, Halmahera Timur dan Halmahera Tengah ditangai Kantor Imigrasi Tobelo.
Menurut dia, jika proses pembuatan paspor seluruh CJH Malut rampung pada awal April 2018 maka pada akhir April akan dibawa ke Jakarta untuk proses pengurusan visa di Kedutaan Besar Arab Saudi melalui Kementerian Agama.
Setelah pengurusan paspor, para CJH Malut menjalani pemeriksaan kesehatan tahap dua di masing-masing kabupaten/kota, yang hasilnya akan menentukan apakah seorang CJH dinyatakan sehat untuk selanjutnya melunasi Biaya Penyelenggara Ibadah Haji (BPIH) sekitar Rp39 juta.
Khusus bagi CJH yang dalam pemeriksaan kesehatan tahap kedua dinyatakan belum memenuhi syarat kesehatan maka belum diarahkan untuk melunasi BPIH, karena harus menjalani pengobatan terlebih dahulu sehingga bisa dipastikan apakah bisa diberangkatkan ke Tanah Suci tahun ini atau ditunda tahun depan.
Para CJH Malut sejak awal sudah dipersiapkan secara maksimal untuk menghadapi pemberangkatan ke Tanah Suci pada musim haji 2018 ini, di antaranya menjalani manasik haji mandiri di masing-masing kabupaten/kota minimal dua kali dalam sebulan secara gratis.
"Dalam manasik haji mandiri itu, para CJH selain mendapatkan bimbingan mengenai seluruh proses haji, mulai dari pemberangkatan sampai dalam pelaksanaan ibadah haji di Tanah Suci dan saat pemulangan, juga mendapat pengetahuan mengenai pelaksanaan ibadah secara umum," katanya menambahkan.
Seperti tahun-tahun sebelumnnya, para CJH Malut tahun 2018 dibebaskan dari biaya embarkasi haji sebesar Rp5 juta lebih perorang, karena semuanya ditanggung oleh Pemprov Malut bersama pemerintah kabupaten/kota asal CJH.