Pusat Kota Ambon Macet Saat Pawai Takbiran
Jumat, 10 September 2010 13:26 WIB
Sejumlah ruas jalan di pusat Kota Ambon, ibu kota Provinsi Maluku menjadi macet total saat umat Muslim melakukan pawai malam takbiran Idul Fitri 1431 Hijriyah, Kamis malam hingga Jumat (10/9) dinihari.
Pantauan ANTARA, sejumlah ruas jalan di pusat Kota Ambon menjadi macet total saat ribuan warga Muslim tumpah ruah untuk merayakan kemenangan setelah menjalani puasa selama sebulan penuh.
Ruas jalan yang macet di antaranya di kawasan Jalan Tulukabessy, hingga ke Mardika dan Batu Merah, kawasan pertigaan Lampu Lima, maupun di kawasan Batu Gantung yang memutar ke arah Tanah Lapang Kecil, Waihaong dan perempatan Masjid Alfatah Ambon.
Kemacetan paling parah terjadi pada ruas Jalan Batu Gantung yang memutar hingga ke kawasan perempatan Masjid Alfatah, karena semua kendaraan peserta pawai diarahkan untuk melewati ruas jalan tersebut.
Kawasan pertigaan Mardika-Batu Merah-Belakang Soya, juga tergolong parah kemacetannya, karena ruas jalan ini merupakan pertemuan arus kendaraan yang akan keluar maupun masuk ke pusat Kota Ambon.
Ratusan personil kepolisian dibantu TNI dan pramuka terlihat sibuk mengatur arus lalu lintas agar menjadi lancar, namun karena banyaknya kendaraan baik roda empat maupun sepeda motor yang mengikuti pawai, sehingg kemacetan tidak dapat dihindari.
Begitu pun personil Satpol PP serta angkatan Muda Gereja Protestan Maluku (AMGPM) dan pemuda Katolik juga ikut bersama-sama membantu mengamankan jalannya takbiran di sejumlah kawasan di ibukota provinsi Maluku itu, termasuk mengatur arus lalulintas agar tidak menimbulkan kemacetan.
Pawai malam takbiran di ibu kota provinsi Maluku itu tampak semarak dan diselingi bunyi petasan serta nyala kembang api di udara, di samping menjadi tontonan menarik bagi warga yang berada di pinggir ruas jalan yang dilalui.
Kendati Panitia Perayaan Hari Besar Islam (PHBI) Maluku telah mengeluarkan himbauan untuk berkonvoi secara tertib, tetapi sebagian pemuda tidak mengindahkan imbauan dan terus melakukan konvoi hingga menjelang subuh dengan membawa atribut bernuansa Islami untuk meluapkan kegembiraan dan sukacita atas kemenangan berpuasa selama sebulan.
"Kami berharap umat muslim dapat mengumandangkan takbir, tahdiz dan tahlil di lingkungan sekitar dan berkonvoi atau pawai dengan tertib sehingga tidak menimbulkan keresahan masyarakat lainnya," kata Ketua PHBI Maluku, Husein Toisuta, saat kegiatan malam takbiran yang dipusatkan di perempatan jalan Mesjid Alfatah Ambon, dan dibuka Gubernur Maluku karel Albert Ralahalu.
Karnaval tersebut dilakukan secara spontan dan terbanyak dilakukan pemuda muslim dari beberapa wilayah di Kota Ambon, antara lain Kelurahan Waihaong, Air Salobar dan Talake Kecamatan Nusaniwe, di samping warga muslim dari Desa Batu Merah, Galunggung dan kebun Cengkeh Kecamatan Sirimau dan beberapa desa Muslim di Kota dan Pulau Kota Ambon juga ikut bersama melakukan konvoi.
Ratusan personil Kepolisian Daerah Maluku dibantu Personil Kodam XVI/Pattimura, Dinas Perhubungan Kota Ambon, Satpol PP serta Pemuda Gereja Protestan Maluku (GPM) dan Katolik ikut membantu mengamankan jalannya takbiran di sejumlah kawasan di ibukota provinsi Maluku itu, termasuk mengatur arus lalulintas agar tidak menimbulkan kemacetan.
Kapolres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease, AKBP Didiek Agung Widjanarko yang ikut memantau malam takbiran di kawasan perempatan Masjid Alfatah mengakui, perayaan itu berjalan aman dan lancar.
"Takbiran berjalan aman dan lancar. Ini berkat dukungan seluruh masyarakat dan aparat keamanan," katanya.
Dia berharap situasi dan kondisi keamanan yang semakin kondusif di Ambon dan sekitarnya dapat terus dipelihara, sehingga berdampak bagi kelangsungan program pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di masa mendatang.