Ternate, 13/2 (ANTARA News) - Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate, Maluku Utara diminta usulkan Gunung Gamalama menjadi "geo park" atau taman bumi nasional guna lebih menarik minat wisatawan berkunjung ke gunung api itu.
"Gunung Gamalama memenuhi kriteria untuk menjadi `geo park` nasional, terutama dari segi keberadaan berbagai kekhasan alam di gunung itu," kata salah seorang pemerhati pariwisata di Maluku Utara, Jamaludin di Ternate, Maluku Utara, Rabu.
Kekhasan alam di Gunung Gamalama di antaranya keberadaan Danau Tolire di lereng gunung yang terbentuk dari letusan bagian Gunung Gamalama pada massa lampau dengan berbagai keunikan di dalamnya.
Menurut dia, Danau Tolire itu memiliki daya tarik tersendiri karena selain bentuknya yang unik, juga di dalamnya hidup buaya putih, yang untuk menyaksikannya harus melalui proses ritual adat.
Bagi masyarakat Ternate, Danau Tolire itu memiliki cerita tersendiri yakni bekas kampung yang ditenggelamkan Sang Pencipta sebagai hukuman atas adanya warga yang menghamili anak kandungnya.
Kekhasan alam lain di gunung api setinggi 1.700 meter dari permukaan laut itu, menurut Jamaludin, adalah keberadaan bekas lelehan lava ketika meletus pada abad ke-17 silam, yang kini membentuk batuan hitam tersebar hingga ke bibir pantai dan membentuk tebing yang indah.
Lelehan lava yang dikenal dengan nama batu angus itu, kini menjadi salah satu objek wisata andalan di Kota Ternate, bahkan ada anggapan bahwa siapa pun yang berkunjung di Ternate dan tidak menginjakan kaki di kawasan batu angus dianggap belum berkunjung ke daerah ini.
Ia menambahkan keberadaan Cengkih Afo di lereng Gunung Gamalama juga menjadi kekhasan alam tersendiri, karena Cengkih Afo dengan usia di atas 400 tahun merupakan cengkih tertua di dunia.
Kawasan dilereng Gunung Gamalama yang menjadi habitat berbagai flora dan fauna khas Ternate, seperti Burung Kasturi Ternate semakin menguatkan gunung itu untuk dijadikan "geo park" nasional.
Gamalama diusulkan jadi taman bumi nasional
Rabu, 13 Februari 2019 16:02 WIB